SEWAKTU.com -- Sofiatun Gudono, ibu kandung dari Erina Gudono, mendadak menjadi sorotan isu hoaks yang menyebutnya akan menjadi ibu negara mendampingi calon presiden terpilih Prabowo Subianto.
Kabar ini tersebar di grup WhatsApp seusai pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.
Bahkan disebutkan bahwa pernikahan keduanya akan dilangsungkan pada 20 Mei 2024.
Kabar tersebut dipastikan sebagai hoaks karena tidak ada keterangan resmi dari kedua belah pihak, baik dari Prabowo maupun Sofiatun Gudono.
Sofiatun Gudono sendiri merupakan seorang single parent atau orang tua tunggal yang bekerja sebagai dosen dan fashion designer. Ia mengelola sebuah butik bernama Sofi Butik di Yogyakarta.
Baca Juga: Viral Bidan Suntikan Banyak Obat Diduga Lakukan Malpraktik Sampai Pasien Meninggal Dunia
Butik ini terletak di Jalan Kaliurang k 6,3 Gang Lombok Purwosari, Sinduadi, Kecamatan Melati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebagai latar belakang, Sofiatun Gudono merupakan alumni SMA Negeri 2 Kediri tahun 1982 dan melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, jurusan Ekonomi Akuntansi, lulus pada tahun 1988.
Setahun setelah lulus, pada 28 Juli 1989, Sofiatun Gudono menikah dengan Muhammad Gudono. Pernikahan ini terjadi ketika Sofiatun berusia 25 tahun dan Muhammad 26 tahun.
Selanjutnya, Sofiatun Gudono melanjutkan studi strata dua di UGM dan meraih gelar magister sains akuntansi pada tahun 2000.
Baca Juga: Kronologi Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Aksi Pelaku Sempat Direkam Warga
Hingga saat ini, Sofiatun Gudono masih aktif sebagai dosen tetap di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mitra Indonesia Yogyakarta.
Kisah hidup Sofiatun Gudono ini mencerminkan perjalanan seorang wanita yang gigih dalam meraih pendidikan dan menciptakan karier yang sukses, meskipun sebagai seorang single parent.
Kabar hoaks tentang perannya sebagai ibu negara hanya menjadi cerminan betapa pentingnya mengkonfirmasi informasi sebelum menyebarkannya, terutama dalam era media sosial yang penuh dengan berita palsu.