SEWAKTU.com -- Seorang influencer ngaku sempat ditawari jadi Buzzer Bea Cukai untuk meredam opini publik mengenai kinerja lembaga ini.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Ditjen Bea Cukai) saat ini tengah menjadi fokus perhatian publik, terutama di media sosial.
Salah satu insiden yang memicu perbincangan adalah tawaran kerjasama yang mereka ajukan kepada influencer Bima Yudho Saputro melalui sebuah agensi.
Bima, dalam sebuah postingan di akun pribadi media sosialnya @awbimax, menyatakan bahwa agensi tersebut menawarkan dia untuk berpartisipasi dalam kampanye yang bertujuan memperbaiki citra Bea cukai.
Menurut Bima, agensi tersebut menawarkannya untuk membuat ulasan positif tentang Bea Cukai.
Namun, Bima memberikan tarif yang tinggi, sebesar Rp100 juta, yang dia anggap sebagai tindakan preventif agar tawaran tersebut tidak jadi diterima.
"Ini untuk Brand Awareness ya Kak, bukan Crash Communication. Mungkin sebenernya mereka sudah pegang budget sekian ratus juta untuk menangani crash communication yang sedang terjadi di instansi mereka," ucap Bima dikutip dalam unggahan di akun media sosial X @toe_giman dikutip Selasa, (7/5).
Baca Juga: Detik-Detik Fortuner Pelat Polri Ngebut Jalur Kiri Sampai Ringsek Takbrak Elf di Tol MBZ
Bima menjelaskan dalam unggahan di media sosial X bahwa tawaran ini adalah untuk meningkatkan kesadaran merek, bukan untuk menangani krisis komunikasi yang sedang dihadapi oleh instansi tersebut.
Setelah mengunggah screenshot percakapan dengan agensi sebagai konten, Bima mendapat permintaan dari pihak agensi untuk menghapus postingan tersebut.
Namun, Bima menolak karena khawatir akan mendapat reaksi negatif dan dituduh menyebarkan informasi palsu jika ia menuruti permintaan tersebut.
"(Mereka) minta postingannya di take down. Cuma masalahnya begini, kalau gua take down, yang ada gua kena backlash. Karena nanti instansi bisa playing victim, seolah-olah gua di sini itu nyebarin hoax," ungkap Bima.
Baca Juga: TEUKU Ryan Beri Alasan Males dengan Ria Ricis Saat Masih Menikah, Tertekan Cicilan Rumah