DOSA-DOSA MEGAWATI BELUM DIMAAFKAN? Begini Rekam Jejak Adiknya Rachmawati Soekarnoputri

SEWAKTU.com -- Indonesia mencatat sejarah saat Megawati Soekarno Putri menjadi presiden perempuan pertama di negeri ini.

Ironisnya, adiknya, Rahmawati Soekarno Putri, tidak merasa bangga akan prestasi tersebut. Bahkan, Rahmawati dengan tegas mengkritik kakaknya dan mendirikan partai politik yang berseberangan pandangannya.

Rahmawati lahir di Jakarta pada 27 September 1950, sebagai anak tengah dari lima bersaudara.

Selain Megawati, ia memiliki dua kakak kandung dan dua adik. Sejak kecil, Rahmawati aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk seni tari dan olahraga. Namun, minatnya pada dunia pendidikan membawanya mendirikan Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS) pada tahun 1981.

Baca Juga: DPRD Kabupaten Bogor Beri 28 Rekomendasi LKPj Bupati Bogor Tahun 2023

Meskipun awalnya bercita-cita menjadi dokter, Rahmawati akhirnya belajar hukum di Universitas Indonesia dan Universitas Bung Karno.

Setelah meniti karir politiknya, ia menjadi salah satu tokoh perempuan yang aktif dalam ranah politik Indonesia pasca-Reformasi.

Perbedaan pandangan politik antara Rahmawati dan Megawati mulai terkuak setelah tumbangnya rezim Soeharto.

Megawati memilih masuk ke PDIP, sementara Rahmawati mendirikan partai sendiri, yakni Partai Pelopor.

Sikap politik Rahmawati semakin menonjol ketika ia bergabung dengan partai oposisi, termasuk Gerindra, dan terlibat dalam kritik terhadap kebijakan pemerintah.

Baca Juga: Ketua DPRD Bogor Rudy Susmanto Sebut Pentingnya Pendidikan di Perayaan Hardiknas

Rahmawati menegaskan bahwa perbedaan pandangan politiknya dengan Megawati muncul karena kekecewaan atas beberapa kebijakan kakaknya.

Ia mengkritik Megawati atas sejumlah keputusan, termasuk privatisasi BUMN dan masalah perbatasan dengan Malaysia.

Namun, kisah perseteruan antara keduanya tidak mengurangi rasa duka Megawati saat Rahmawati meninggal pada tahun 2021.