SEWAKTU.com- Siapa sangka pejabat pemerintah bisa main film? Memang, ada sejumlah pejabat negara yang pernah terlibat dalam sebuah produksi film. Namun, kehadirannya di film hanya sebagai cameo atau peran pemanis.
Kemunculannya hanya dalam hitungan beberapa menit bahkan detik. Kali ini, sebuah proyek film pendek berjudul “Cerita Cinta Bunga Matahari dan Rembulan” melibatkan seorang Pejabat Disparbud Kota Bogor.
Ia adalah Ana Ismawati, Sekretaris Dinas (Sekdis) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor. Ana menjadi orang pertama di Disparbud Kota Bogor yang main film.
Bahkan, mungkin di jajaran Pemerintah Kota Bogor. Dalam film ini, Ana berperan sebagai ibu dari pemeran utama.
Ana mengaku bermain film adalah pengalaman baru baginya. Namun, ia mengaku senang karena bisa terlibat secara profesional dalam proses pembuatan film.
"Bagi saya ini pengalaman baru, terlibat dalam peran sebuah film pendek, senang dengan pengalaman baru, bagaimana proses pmbuatan film, diarahkan profesional sutradara dan sebagainya. Menurut saya sebuah pengalaman dalam team work yang berbeda," kata Ana.
Film pendek “Cerita Cinta Bunga Matahari dan Rembulan” diinisiasi oleh Kelompok seni Kota Bogor Masyarakat Kemuning Gading (Ramugad).
Setelah tahun lalu sukses dengan pentas kolaborasi seni musik, teater, tari, dan puisi berjudul "Ceritanya Cinta", kini dengan semangat yang sama, Ramugad akan membuat film pendek.
Untuk produksinya, Ramugad mempercayakannya kepada Komunitas Film Bogor yang dinakhodai Bani Marhaen. Ia adalah seorang sutradara film yang pernah terlibat dalam sejumlah film layar lebar seperti "Bisikan Iblis" dan sederet web series salah satunya "Cek Toko Sebelah The Series.
Jalan Cerita Film “Cerita Cinta Bunga Matahari dan Rembulan”
Alur film ini akan mengungkapkan sebuah cerita tentang seorang pelajar SMA yang mengagumi kakak kelasnya. Akan tetapi karena tidak berani untuk mengungkapkan perasaannya, ia menuangkan segala rasanya ke dalam lagu dan puisi yang membuat dunianya menjadi berbeda.
Sutradara film “Cerita Cinta Bunga Matahari dan Rembulan”, Bani Marhaen mengungkapkan film ini akan menjadi film pendek rasa layar lebar yang ditawarkan Kota Bogor bagi masyarakat luas. Selain ringan dan tidak biasa, ia berdalih film ini bisa memberi inspirasi positif bagi generasi muda.