Teguh menambahkan, tidak hanya memberikan peringatan kepada pengguna, JAGATARA juga memiliki kemampuan untuk terintegrasi dengan command center pemerintah daerah, kementerian, atau pusat layanan kesehatan.
Integrasi ini memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan bantuan dan saran langsung dari otoritas kesehatan terkait, serta mempercepat respons dalam situasi darurat atau keadaan yang memerlukan intervensi medis.
Sementara itu, Direktur RSUD Jati Padang, dr. Siti Ainun Dwiyanti mengatakan, “Kami melihat pentingnya deteksi dini untuk mengurangi dampak buruk stroke. JAGATARA merupakan sebuah langkah inovatif dan solutif dalam upaya meningkatkan kualitas hidup pasien stroke dan individu rentan terhadap penyakit ini. Hal tersebut selaras dengan komitmen RSUD Jati Padang untuk terus meningkatkan dan memperkuat kualitas layanan kami bagi pasien”.
dr. Siti Ainun menambahkan, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital dan upaya deteksi dini penyakit Stroke yang lebih baik, JAGATARA diharapkan bisa memberikan perlindungan maksimal bagi masyarakat. RSUD Jati Padang mengucapkan terima kasih atas dukungan XL Axiata, Alita, dan semua pihak dalam mewujudkan solusi pintar pencegahan dan penanganan Stroke yang lebih efektif.
Solusi JAGATARA diaplikasikan melalui perangkat berwujud seperti smartwatch yang dipakai di tangan pasien.
Perangkat tersebut memiliki fitur-fitur pengukuran tekanan darah, detak jantung, kadar oksigen, langkah kaki dan jarak tempuh dengan menggunakan smart wearable device sebagai alat ukur yang disambungkan ke aplikasi JAGATARA pada ponsel melalui Bluetooth.
Saat ini solusi JAGATARA telah diproduksi sebanyak 450 unit untuk dapat dimanfaatkan oleh pasien dengan resiko stroke yang menggunakan layanan kesehatan di RSUD Jati Padang, Jakarta Selatan. Ke depan, solusi JAGATARA ini juga akan diimplementasikan di beberapa kota di Indonesia.***