SEWAKTU.com -- Airlangga Hartarto bukanlah nama baru di kancah politik Indonesia. Kiprahnya di Partai Golkar sudah terlihat sejak awal 2000-an.
Pada periode 2004-2009, Airlangga menjabat sebagai Wakil Bendahara DPP Partai Golkar.
Karier politiknya di partai ini terus berlanjut, hingga akhirnya ia menjabat sebagai Ketua DPP Partai Golkar pada periode 2009-2015.
Karier politik Airlangga mencapai puncaknya ketika ia terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada tahun 2017, menggantikan Setya Novanto.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Partai Golkar, Jusuf Hamka Sebut Didzolimi
Kepemimpinannya diperpanjang melalui Munas Partai Golkar tahun 2019, di mana ia terpilih kembali secara aklamasi untuk masa jabatan yang seharusnya berlangsung hingga Desember 2024.
Namun, dengan pengunduran dirinya pada 10 Agustus 2024, Airlangga resmi berhenti sebagai Ketua Umum sebelum masa jabatannya berakhir.
Selain di Partai Golkar, Airlangga juga dikenal melalui kiprahnya di parlemen. Namanya mulai dikenal luas ketika ia menjabat sebagai Ketua Komisi VII DPR RI pada periode 2006-2009.
Ia kemudian terpilih kembali sebagai anggota DPR RI untuk periode 2009-2014, mewakili daerah pemilihan Jawa Barat V.
Baca Juga: INTIP SEKILAS! Ini Dia Pemeran dan Sinopsis Love Andante
Karier Airlangga di pemerintahan juga cukup menonjol. Setelah Partai Golkar bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo pada tahun 2016, Airlangga ditunjuk sebagai Menteri Perindustrian, posisi yang ia emban hingga tahun 2019.
Pada periode kedua pemerintahan Jokowi, Airlangga diangkat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, jabatan yang ia pegang hingga saat ini.
Dalam pernyataan pengunduran dirinya, Airlangga mengungkapkan sejumlah capaian yang diraih Partai Golkar selama ia memimpin.
Pada pemilihan legislatif (Pileg) 2014, Golkar meraih 18,4 juta suara atau 14,75%, menempatkan partai ini di posisi kedua.