SEWAKTU.com -- Siti Nadya Tarmizi, pelayan publik dari Kementerian Kesehatan, memberikan update terkini mengenai kasus kematian almarhumah Dokter Aulia Risma, yang sebelumnya dihubungkan dengan dugaan perundungan dan overdosis.
Dalam wawancara, Siti menjelaskan bahwa tim investigasi Kemenkes masih aktif bekerja untuk mengungkap fakta-fakta lebih lanjut.
"Tim investigasi kami sedang memeriksa berbagai aspek, termasuk wawancara dengan teman-teman, kakak kelas, dan senior almarhumah, serta mencari catatan terkait kesehatan mental dan penyakit yang diderita oleh almarhumah," ujar Siti.
Baca Juga: Ikhtiar Jessica Wongso Usai Bebas, Ajak Keluarga Mirna Salihin Cari Pelaku
Tim juga telah mengunjungi rumah almarhumah dan berbicara dengan orang tua untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang apa yang mungkin disampaikan oleh almarhumah sebelum kepergiannya.
Siti menjelaskan bahwa saat ini, otopsi lengkap belum dapat dilakukan, sehingga hasil pemeriksaan masih belum dapat memastikan penyebab kematian secara definitif.
"Kami masih mencari bukti terkait kemungkinan overdosis atau perundungan sebagai penyebab kematian. Ini termasuk memeriksa apakah almarhumah menerima dosis berlebihan atau jika perundungan berperan dalam gangguan kesehatan mentalnya," tambahnya.
Baca Juga: Kesaksian Tetangga Tentang Pribadi Jessica Wongso, Kenal dari Kecil Gak Percaya Pernah Bunuh Teman
Menurut data yang diperoleh, terdapat kekhawatiran terkait kesehatan mental di kalangan peserta pendidikan dokter spesialis.
Survei cepat pada bulan Juli menunjukkan bahwa sekitar 33% peserta mengalami gangguan kesehatan mental, dan 75 dari 330 peserta menunjukkan gangguan berat yang hingga menyebabkan keinginan untuk bunuh diri.
Siti menekankan bahwa ini adalah isu yang perlu ditangani dengan serius.
Dari hasil survei, Siti menyebutkan empat faktor utama yang mempengaruhi kesehatan jiwa peserta pendidikan dokter spesialis: masalah ekonomi, tekanan dari pendidikan, beban pelayanan, dan perundungan.
"Perundungan, meskipun sering dianggap sebagai masalah kecil, dapat memperburuk kondisi kesehatan mental yang sudah tertekan oleh faktor-faktor lain," jelasnya.
Siti juga menguraikan langkah-langkah yang diambil oleh Kemenkes untuk mencegah perundungan.