news

Prediksi Israel dan AS Gak Berani Serang Balik ke Iran, Kilang Minyak, Gas dan Listrik Israel Bakal Rata Tanah

Sabtu, 5 Oktober 2024 | 16:38 WIB
Serangan udara Israel menerjang wilayah Beirut, Lebanon. (Tangkap layar YouTube Firstpost)

Baca Juga: Mendiang Nike Ardilla 'Manggung' di Synchronize Fest 2024 Bikin Penonton Merinding, Kenapa Lady-Rocker Wafat?

Dunia kini menanti respons balasan dari Israel. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan tegas mengancam akan membalas serangan ini dengan kekuatan penuh.

Namun, rapat kabinet perang Israel tampaknya belum mencapai keputusan untuk melancarkan serangan balasan. Mereka menunggu lampu hijau dari Washington, karena serangan langsung ke Iran dikhawatirkan dapat memicu perang besar di kawasan Timur Tengah.

Gedung Putih dikabarkan meminta Israel untuk menahan diri, karena serangan balasan ke Iran bisa berdampak luas dan berbahaya.

Washington diperkirakan tidak akan melarang Israel untuk menyerang target Iran di Yaman, Suriah, Irak, dan Lebanon, seperti yang terjadi pada serangan bom sebelumnya yang juga diduga mendapat persetujuan dari Amerika Serikat.

Eksekusi pemimpin Hizbullah, Sayed Hasan Nasrallah, jika terjadi, diyakini juga akan dilakukan setelah restu dari Washington.

Di tengah ketegangan ini, Amerika Serikat tetap memainkan peran ambigu. Presiden Joe Biden dilaporkan memerintahkan Pentagon untuk membantu Israel menembak jatuh rudal-rudal Iran sebelum mencapai wilayah Israel.

Beberapa rudal balistik Iran berhasil dijatuhkan di Yordania dan Laut Merah oleh sistem pertahanan Israel, Yordania, serta kapal perang Inggris dan Amerika yang berada di Laut Tengah.

Meskipun Iran mengklaim 90% dari rudal mereka berhasil menghantam target, video yang beredar menunjukkan sistem pertahanan Israel, Iron Dome, mengalami kesulitan menghadapi serangan rudal Iran.

Pertanyaannya kini adalah bagaimana Amerika Serikat akan merespons situasi ini, terutama dengan Israel yang marah dan ingin membalas serangan Iran.

Jawabannya mungkin bisa dilihat dari sidang darurat Dewan Keamanan PBB yang digelar Rabu malam. Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengutuk serangan Iran dan menyebutnya sebagai aksi terorisme, bukan bentuk pembelaan diri.

Serangan ini menambah ketegangan global yang sudah memanas, dan berbagai pihak kini tengah memperhitungkan langkah selanjutnya yang bisa mempengaruhi stabilitas dunia.

Halaman:

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB