SEWAKTU.com -- Pada Sabtu, 28 September 2024, Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, dilaporkan tewas dalam sebuah serangan yang dilancarkan oleh Israel di Beirut, Lebanon.
Kabar kematian pemimpin karismatik dan berpengaruh di Timur Tengah ini diumumkan melalui pernyataan resmi Hizbullah:
"Sayyed Hassan Nasrallah, yang telah memimpin perjuangan kami selama lebih dari 30 tahun, kini menjadi martir dalam perjalanan menuju Yerusalem dan Palestina."
Kematian Nasrallah memicu reaksi keras dari berbagai pihak, terutama dari aliansi-aliansi Hizbullah.
Hamas, salah satu sekutunya, mengutuk pembunuhan tersebut dan menyatakan bahwa kematian Nasrallah hanya akan memperkuat perlawanan mereka terhadap Israel.
Baca Juga: BENYAMIN NETANYAHU PUSING! Irak Siap Hadang Israel di Lebanon, Pasukan Terbaiknya Meluncur?
Hamas menegaskan bahwa perjuangan mereka bersama Hizbullah melawan Israel akan semakin intensif.
Perjalanan Hidup Hassan Nasrallah
Hassan Nasrallah lahir pada 31 Agustus 1960 di Beirut, Lebanon, dalam keluarga besar yang sederhana. Ia adalah anak kesembilan dari sepuluh bersaudara, dan ayahnya, Abdul Karim Nasrallah, adalah seorang pedagang buah dan sayuran.
Meskipun keluarganya tidak begitu religius, Nasrallah menunjukkan minat mendalam dalam studi teologi sejak usia muda.
Ia bersekolah di sekolah-sekolah lokal dan akhirnya belajar di seminari Syiah di Baalbek, serta melanjutkan studinya di Najaf, Irak, di bawah bimbingan ulama terkemuka, Ayatullah Muhammad Baqir al-Sadr.
Nasrallah bergabung dengan Hizbullah pada awal 1980-an setelah invasi Israel ke Lebanon. Pada tahun 1992, ia diangkat menjadi pemimpin Hizbullah setelah pendahulunya, Abbas al-Musawi, dibunuh oleh Israel.
Di bawah kepemimpinannya, Hizbullah berkembang menjadi salah satu kelompok perlawanan paling kuat di kawasan, terutama dalam perlawanan terhadap Israel selama Perang Lebanon pada tahun 2006.