"Singkat cerita, ia dibawa ke rumah sakit Daegu dan harus menjalani operasi beberapa kali," ungkap Hartono. Untungnya, pihak kuil bersedia menanggung biaya perawatan medisnya.
Keputusan pemuda ini untuk menghabiskan Rp300 juta demi bekerja di luar negeri berawal dari kisah sukses tetangganya yang hanya dalam 1,5 tahun mampu membangun rumah dan tampak berhasil secara finansial. Namun, mimpi yang ia kejar berubah menjadi beban berat.
Hartono menambahkan, pemuda itu memilih membayar uang tunai Rp300 juta alih-alih memberikan sertifikat atau jaminan lainnya.
Biaya besar tersebut ternyata tidak memberikan jaminan pasti akan kesejahteraan yang diharapkannya.***