SEWAKTU.com --
Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa pembangunan Bandara Bali Utara bertujuan untuk meratakan pembangunan di seluruh wilayah Bali. Menurut Prabowo, fokus pembangunan selama ini lebih banyak di Bali Selatan, sementara Bali Utara cenderung kurang diperhatikan. Bandara baru ini diharapkan dapat menjadi penggerak perkembangan di Bali Utara, sehingga tercipta keseimbangan antara wilayah selatan yang telah maju dan wilayah utara yang masih berkembang. Pernyataan ini disampaikan melalui unggahan di akun X @gerindra pada Rabu (6/11/2024).
Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo berkomitmen untuk membangun Bandara Internasional Bali Utara atau North Bali International Airport, yang nantinya diharapkan mampu bersaing dengan bandara internasional di Singapura dan Hong Kong.
Pembangunan North Bali International Airport sudah lama direncanakan sebagai upaya untuk meratakan pembangunan yang selama ini terkonsentrasi di Bali Selatan.
Prabowo menyampaikan janji ini saat berkunjung ke Bali dan bertemu dengan calon gubernur, bupati, serta walikota yang diusung oleh Partai Gerindra. Ia memperkirakan bahwa dengan adanya bandara tersebut, Bali Utara dapat bersaing dengan Singapura dan Hong Kong.
"Saya telah menyampaikan komitmen untuk membangun Bandara Bali Utara. Saya ingin mewujudkan North Bali International Airport sebagai 'Singapura Baru' atau 'Hong Kong Baru' yang akan menjadi pusat kawasan ini," ujar Prabowo dalam pidatonya yang dikutip pada Senin (4/11/2024).
Rencana pembangunan Bandara Bali Utara sempat menjadi perbincangan hangat tahun lalu setelah Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, menyatakan penolakannya. Menurut Megawati, pembangunan bandara tersebut dapat memberikan dampak negatif bagi masyarakat di Buleleng.
"Saat Pak Koster [Gubernur Bali] bercerita ingin membangun bandara baru di Buleleng, saya langsung keberatan. Keluarga besar saya tinggal di sana, jadi saya marah, jangan hanya demi keuntungan pariwisata saja, saya tidak setuju," ujar Megawati dalam sambutannya saat mengunjungi KEK Sanur pada Selasa (17/1/2023).
Baca Juga: Pindad mulai produksi Maung untuk kalangan menteri hingga bupati
Ketua Umum PDIP ini juga menceritakan bahwa Presiden Jokowi sempat mencoba meyakinkannya melalui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif saat itu, Wishnutama. Meski begitu, Megawati tetap berpendirian bahwa pembangunan Bandara Bali Utara kurang tepat.
Menurutnya, menambah landasan pacu di Bandara I Gusti Ngurah Rai akan lebih baik, atau bisa juga mempertimbangkan konsep Bandara Segitiga yang menghubungkan Bandara Ngurah Rai, Bandara Banyuwangi, dan Bandara Juanda Surabaya agar dampaknya lebih luas bagi sektor pariwisata.
Megawati menyatakan kepada Pramono Anung, "Atas nama masyarakat saya, jangan hanya memikirkan kepentingan pribadi. Pulau Bali kecil, jangan hanya menarik investor. Saya ingin agar rakyat Bali juga bisa menjadi pengusaha dan investor sendiri, jadi saya tetap tidak setuju," ungkapnya. Megawati sendiri memiliki garis keturunan dari Kabupaten Buleleng melalui neneknya, Ida Ayu Nyoman Rai, ibu dari Bung Karno, yang berasal dari Buleleng.
Sebagai catatan, rencana pembangunan Bandara Bali Utara sudah lama diwacanakan oleh Pemprov Bali dan bahkan sempat tercantum dalam Peraturan Presiden 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN).