SEWAKTU.com -- Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) merencanakan komersialisasi taksi terbang atau sky taxi sebagai solusi mobilitas udara cerdas di Ibu Kota Negara (IKN) pada 2029 mendatang.
Deputi Transformasi Hijau dan Digital OIKN, Mohammed Ali Berawi, menyampaikan, bahwa upaya ini mencakup pengembangan industri dan perluasan ekosistem Urban Air Mobility dan Advanced Air Mobility (UAM-AAM).
"Komersialisasi melibatkan pengembangan industri UAM-AAM dan membangun ekosistemnya," kata Ali. Kajian awal untuk mendukung komersialisasi taksi terbang, termasuk regulasi pemanfaatan udara dan studi teknologi, kini tengah dijalankan.
Baca Juga: Serangan Israel di Lebanon dan Gaza Menewaskan Puluhan, Termasuk Anak-Anak
Dalam upaya ini, OIKN bekerja sama dengan Hyundai Motors Company (HMC) dan Korea Aerospace Research Institute (KARI). Pada tahap pertama kerjasama, yang berlangsung antara 2024 dan 2025, mereka berfokus pada Proof of Concept (PoC) melalui uji coba penerbangan perdana.
Uji coba ini sukses dilakukan di wilayah udara Bandara Aji Pangeran Temenggung (APT) Pranoto, Samarinda, Kalimantan Timur, pada Senin (29/7/2024). Taksi terbang bernomor lambung HL016X lepas landas pukul 11.33 WITA, menempuh jalur berbentuk angka delapan di atas Bandara APT Pranoto dengan stabilitas yang baik dan mendarat mulus setelah empat menit di ketinggian 50-80 meter dan kecepatan 50 kilometer per jam.
Tahap kedua (2026-2028) akan mencakup pelaksanaan layanan taksi terbang, pengembangan pusat riset dan inovasi untuk UAM-AAM di Indonesia, serta penelitian teknologi dan pengembangan model bisnis. Ali menambahkan bahwa saat ini perkembangan taksi terbang sudah memasuki tahap kerjasama transfer teknologi, yang melibatkan HMC, KARI, dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
(Muhammad Fikri Hudzaifi)