SEWAKTU.com -- Meski perang yang berlangsung lebih dari 33 bulan terus memanas, Rusia berhasil mengirimkan gelombang terbaru jet tempur Su-57 dan Su-35S ke Kementerian Pertahanan Rusia.
United Aircraft Corporation, produsen pesawat tempur tersebut, baru-baru ini mengirimkan jet-jet tersebut yang akan menjalani pengujian penuh oleh tim teknis Kemenhan Rusia.
Melansir dari Airspace Review, pesawat-pesawat tersebut diterima untuk diuji coba dalam berbagai mode operasi oleh pilot Rusia. Namun, jumlah jet tempur dalam gelombang baru ini belum diungkapkan secara pasti oleh pihak berwenang.
Baca Juga: Kunjungan Perdana Presiden Prabowo ke AS: Misi Tingkatkan Kerja Sama dan Ekonomi Indonesia
Menurut media pemerintah Rusia, jet tempur ini telah menyelesaikan serangkaian uji coba pabrik dan telah dipindahkan ke lapangan terbang penempatannya.
Khususnya, Su-57 merupakan satu-satunya jet tempur generasi kelima Rusia yang telah membuktikan kemampuan inovatifnya dalam berbagai situasi tempur. Jet ini dipuji sebagai senjata yang tangguh, dengan kemampuan siluman yang tinggi dan sistem pertahanan canggih, kata Sergei Chemezov, Direktur Sukhoi.
Namun, Direktur Jenderal Rostec, perusahaan induk Sukhoi, mengakui bahwa sanksi Barat telah menambah tantangan dalam produksi pesawat tempur.
Baca Juga: Menhan Israel: Fasilitas Nuklir Iran Semakin Rentan, Israel Siap Cegah Ancaman Eksistensial
Kremlin dilaporkan sedang berjuang untuk memproduksi pesawat canggih ini dalam jumlah besar.
Selain itu, Rusia mengalami kerugian signifikan pada pesawat tempurnya selama perang Ukraina, yang menyebabkan peningkatan kebutuhan akan produksi domestik yang cepat dan mandiri.
Rusia bahkan dikabarkan menjalin kerja sama dengan perusahaan di Tiongkok untuk memperoleh komponen yang sulit didapat.
Menariknya, Su-57 juga ikut serta dalam pameran dirgantara internasional di Zhuhai, Tiongkok, yang dimulai Selasa kemarin.
Penampilan ini adalah yang pertama kali bagi Su-57 di pameran tersebut. Namun, pesawat prototipe Su-57 yang tiba di Tiongkok pekan lalu sempat menjadi bahan perbincangan di media sosial, di mana pesawat itu dibandingkan dengan jet tempur Chengdu J-20 milik China.
Jet tempur generasi kelima buatan Beijing tersebut memiliki reputasi yang kuat, dan perbandingan dengan Su-57 justru menimbulkan kritik yang kurang menguntungkan.