Sewaktu.com-- Tanah air kembali diguncang kabar duka setelah tragedi memilukan terjadi di Tol Cipularang, tepatnya di KM 92, pada Senin sore kemarin.
Kecelakaan beruntun yang melibatkan sekitar 17 kendaraan ini menelan korban jiwa dan melukai sejumlah orang. Menurut saksi di lokasi, kecelakaan bermula dari sebuah truk besar yang kehilangan kendali karena diduga remnya tidak berfungsi.
Truk tersebut meluncur tanpa bisa dihentikan dan menabrak belasan kendaraan di depannya. Akibatnya, satu orang dilaporkan meninggal dunia di tempat, sementara 23 korban lainnya mengalami luka-luka, sebagian besar dalam kondisi serius.
Baca Juga: Anak Anggota DPRD Banten Ditangkap Usai Melakukan Penganiayaan
Untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan ini, Korps Lalu Lintas Polri bekerja sama dengan Polda Jawa Barat telah mengirimkan tim gabungan ke lokasi kejadian.
Tim ini akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) secara mendalam, termasuk memeriksa rekaman kamera pengawas di sepanjang tol dan menganalisis kondisi kendaraan yang terlibat.
Penyelidikan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kronologis kejadian serta pihak-pihak yang mungkin bertanggung jawab atas tragedi ini.
Baca Juga: Usai bebas dari Rehabilitasi Andre Andika hadapi sidang Cerai
Seorang saksi di lokasi mengatakan, “Ya Allah, astagfirullah, jalan terus, bahaya sekali.” Terkait kecelakaan ini, seorang petugas polisi di lapangan menyatakan, "Dari hasil sementara yang kami dapatkan, ada sekitar 17 kendaraan yang terlibat, baik truk maupun minibus.
Kami menerima informasi bahwa ada sekitar 24 korban, dengan satu korban meninggal dunia dan 23 korban lainnya mengalami luka-luka.
Semua korban sudah dievakuasi, sebagian dibawa ke Rumah Sakit Abdul Rozak dan sebagian lainnya ke Rumah Sakit Siloam, keduanya di Purwakarta."
Mengenai penyebab kecelakaan, petugas menambahkan bahwa informasi awal menunjukkan bahwa kemungkinan truk mengalami kegagalan rem, sehingga menabrak kendaraan di depannya.
Namun, hal ini belum menjadi kesimpulan pasti, karena olah TKP secara saintifik masih perlu dilakukan dengan melibatkan Korps Lalu Lintas Polri dan Polda Jawa Barat menggunakan teknologi TAA (Traffic Accident Analysis).