news

Survei Pilwalkot Bogor 2024, Penyebab Suara Dedie Rachim - Jenal Merosot, Cuma Terpaut 9 Persen

Jumat, 15 November 2024 | 18:01 WIB
Survei Dedie Rachim terjun bebas turun Pilwalkot Bogor 2024. (Foto/Survei Pilwalkot Bogor.)

SEWAKTU.com -- Radar Bogor telah merilis hasil survei Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bogor 2024 yang dilakukan pada 4-7 November 2024. Pasangan calon (Paslon) nomor urut 3, Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin, memimpin dengan perolehan suara 33,38 persen.

Di posisi kedua, Paslon nomor urut 2, Atang Trisnanto dan Annida Allivia, meraih 24,66 persen suara, diikuti Paslon nomor urut 1, Sendi Fardiansyah dan Melli Darsa (14,05 persen), Paslon nomor urut 5, Dokter Rayendra dan Eka Maulana (13,66 persen), serta Paslon nomor urut 4, Rena Da Frina dan Teddy Risandi (10,27 persen).

Survei ini juga mengungkapkan beberapa masalah mendesak di Kota Bogor, seperti tingginya tingkat pengangguran (48,89 persen), kemacetan (43,17 persen), kemiskinan (40,70 persen), dan pengelolaan sampah (36,24 persen).

Masalah lain yang perlu perhatian adalah pelayanan kesehatan (31,4 persen), pendidikan (30,96 persen), dan mitigasi bencana (9,74 persen).

Baca Juga: KPK Supervisi DPRD Kota Bogor untuk Tingkatkan Akuntabilitas dan Pencegahan Korupsi

Dilaksanakan oleh Radar Bogor bekerja sama dengan Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, survei ini melibatkan 2.064 responden dari enam kecamatan di Kota Bogor dengan metode quota sampling.

Dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,2 persen, survei ini diharapkan menjadi sarana sosialisasi dan mendorong masyarakat menggunakan hak pilihnya pada Pilkada serentak 27 November 2024.

Hasil survei terbaru menunjukkan bahwa elektabilitas Dedie Rachim, Calon Wali Kota Bogor sekaligus kandidat potensial dalam Pilkada 2024, mengalami penurunan.

Penurunan ini menjadi sorotan, mengingat Dedie sebelumnya dianggap memiliki peluang besar untuk maju sebagai calon kuat.

Kini Dedie Rachim hanya terpaut 9 persen dari posisi kedua Atang Trisnanto dan Annida. Beberapa faktor yang diduga memengaruhi tren ini termasuk adanya kritik terhadap kinerja kampanye di bawah kepemimpinannya, serta munculnya calon-calon baru yang menawarkan program-program inovatif yang menarik perhatian masyarakat.

Baca Juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Jepang di RBTV77, Score808, dan Nobar TV Jangan Diakses, Ini Link Alternatif yang Lebih Aman

Pengamat politik lokal mengutarakan penurunan elektabilitas Dedie Rachim juga bisa disebabkan oleh perubahan preferensi pemilih, khususnya generasi muda yang lebih kritis terhadap isu-isu seperti transparansi anggaran, tata kelola perkotaan, penyelesaian masalah kemacetan, kesehatan sampai dengan pendidikan.

Tidak menjawab kebutuhan masyarakat secara langsung diduga menjadi salah satu penyebab penurunan tingkat kepercayaan publik terhadap Dedie Rachim dan Jaenal Mutaqin.

Situasi ini menjadi tantangan besar bagi Dedie Rachim untuk mempertahankan basis dukungannya. Dengan Pilkada 2024 yang semakin dekat, bukan tidak mungkin Dedie disalip oleh pesaingnya yang di bawah.

Halaman:

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB