Di sektor pangan, kolaborasi dengan Brasil dapat mendukung ketahanan pangan Indonesia melalui alih teknologi dan peningkatan produksi.
Namun, bergabung dengan BRICS juga membawa tantangan geopolitik. Hubungan antara anggota BRICS seperti Rusia dan China dengan negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa, kerap diwarnai ketegangan.
Misalnya, konflik Rusia-Ukraina dan sengketa di Laut China Selatan dapat memengaruhi dinamika hubungan Indonesia dengan negara-negara Barat.
Baca Juga: 8 Rekomendasi HP Tahan Air Harga 3 Jutaan, Fitur Lengkap Serta Baterai Irit
Untuk berkontribusi optimal dalam BRICS, Indonesia perlu terus memperkuat daya saing, memperbaiki iklim investasi, dan mereformasi ekonomi domestik.
Kemitraan ini adalah peluang besar, tetapi juga memerlukan strategi yang matang agar Indonesia tetap dapat menjaga keseimbangan hubungan internasionalnya.
Dengan menjadi bagian dari BRICS, Indonesia menegaskan perannya sebagai negara berkembang yang berpengaruh di panggung global, membuka babak baru dalam upaya membangun tatanan dunia yang lebih inklusif dan adil.
(Muhammad Fikri Hudzaifi)