Langkah Armenia untuk menjauh dari CSTO juga mencerminkan perubahan dalam politik luar negerinya. Sebagai aliansi yang dipimpin Rusia, CSTO sering dianggap sebagai tandingan NATO di kawasan Eurasia.
Namun, minimnya tindakan dari CSTO selama konflik Nagorno-Karabakh menjadi pukulan besar bagi kepercayaan Armenia terhadap aliansi tersebut.
Pashinyan menyatakan bahwa negaranya semakin sulit melihat alasan untuk tetap berada di dalam CSTO. “Sikap CSTO terhadap isu keamanan Armenia membuat kami mempertimbangkan masa depan kami di aliansi ini,” tambahnya.
Keputusan Armenia untuk menjauh dari CSTO menjadi salah satu tanda perubahan geopolitik di kawasan. Para analis melihat langkah ini sebagai upaya Yerevan untuk mencari dukungan dari mitra internasional di luar pengaruh Rusia.
Meski demikian, hubungan Armenia dengan Azerbaijan tetap menjadi tantangan besar yang perlu ditangani dengan hati-hati.
Dengan pernyataan keras Pashinyan ini, Armenia tampaknya telah memulai langkah nyata untuk mendefinisikan ulang posisinya di kawasan, menjauh dari pengaruh Rusia, dan mencari arah baru dalam upaya menjaga kedaulatan serta keamanan nasionalnya.
(Muhammad Fikri Hudzaifi)