SEWAKTU.com – Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang (Diciptabintar) menghadirkan inovasi baru berbasis teknologi geospasial bernama Bandung Geospatial Excellence Advanced Access (BAGEA).
Sistem ini dirancang untuk mengoptimalkan pengelolaan tata ruang yang semakin kompleks, seperti pemetaan risiko bencana, pemanfaatan lahan, dan perencanaan pembangunan berkelanjutan.
Kepala Bidang Tata Ruang Diciptabintar, Deni Fathudin, menyatakan bahwa BAGEA merupakan solusi mutakhir yang mengintegrasikan berbagai data geospasial guna meningkatkan efisiensi serta keterbukaan informasi tata ruang.
Baca Juga: Dukung UMKM dan Perizinan, Pemerintah Kota Bandung Gelar Gebyar Pelayanan Terpadu 2024
“Kami ingin mengedepankan efisiensi dan keterbukaan informasi melalui teknologi mutakhir. Dengan ini, masyarakat dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat berkolaborasi aktif dalam perencanaan tata ruang,” ujarnya.
BAGEA didukung oleh teknologi Geoportal (Bandung Geodata) dan WebGIS (Bandung Smart Map Pro) yang mampu menyediakan data presisi tinggi. Dengan skala basemap 1:1000, sistem ini menawarkan akurasi yang diperlukan untuk berbagai kebutuhan tata ruang, termasuk foto udara dan peta tiga dimensi (3D).
Kolaborasi dengan Badan Informasi Geospasial dan berbagai OPD terkait menjadi kunci dalam optimalisasi data yang dimanfaatkan oleh BAGEA.
Baca Juga: Publikasi Kinerja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bogor Tahun 2024
Mendorong Partisipasi dan Kesadaran Masyarakat
Analis Survei Pengukuran dan Pemetaan Diciptabintar, Sri Handayani, menekankan pentingnya peran masyarakat dalam memanfaatkan data geospasial yang tersedia melalui platform BAGEA.
“Melalui BAGEA, kami berharap masyarakat dapat terlibat aktif dalam pemanfaatan data geospasial. Hal ini diwujudkan melalui pemetaan partisipatif dan akses langsung ke platform digital,” ungkapnya.
Sri juga menyoroti bahwa tantangan utama yang dihadapi adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya informasi geospasial dalam mendukung tata ruang yang aman dan berkelanjutan.
“Tingkat penggunaan data sangat bergantung pada kesadaran masyarakat. Kami berharap BAGEA dapat menjadi jembatan yang memperkuat pemanfaatan informasi geospasial di berbagai sektor,” tambahnya.