“Tanpa presidential threshold pun, Prabowo tetap menjadi kandidat utama. Ia memiliki pengalaman, jaringan politik, dan tingkat pengenalan publik yang tinggi,” kata Hensa.
Namun, Hensa juga tidak menutup kemungkinan munculnya kandidat-kandidat baru. Menurutnya, pemerintahan Prabowo saat ini bisa menjadi kesempatan bagi tokoh-tokoh baru untuk mulai membangun popularitas dan reputasi mereka di masyarakat.
“Keputusan MK ini membuka ruang lebih besar bagi kandidat baru, tetapi hanya mereka yang memiliki kombinasi antara popularitas, reputasi positif, dan sumber daya yang cukup yang benar-benar bisa bersaing di Pilpres 2029,” tutupnya.***