SEWAKTU.com - Sekda Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, memimpin rapat koordinasi dengan Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan di ruang rapat Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor.
Agenda utama rapat ini adalah membahas peningkatan pelayanan transportasi di Kabupaten Bogor untuk tahun 2025.
Ajat mengungkapkan bahwa masyarakat Kabupaten Bogor sangat antusias menyambut program angkutan massal berbasis Buy The Service (BTS).
“Antusiasme masyarakat terhadap BTS mencerminkan harapan besar akan peningkatan layanan transportasi massal di Bogor,” ujar Ajat.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Bogor Dorong Pemkab Tertibkan Bangunan Liar di Kawasan Puncak
Namun, pelaksanaan program BTS dengan rute Cibinong-Puncak yang sebelumnya direncanakan mulai beroperasi pada Februari 2025, harus ditunda.
Penundaan ini disebabkan adanya kebijakan rasionalisasi anggaran BPTJ-Kementerian Perhubungan untuk tahun 2025.
Alasan Penundaan Program BTS
PLT Kepala BPTJ, Suharto, menjelaskan bahwa alokasi anggaran subsidi untuk program BTS di Kabupaten Bogor menjadi salah satu yang terdampak rasionalisasi tersebut.
Hal ini disampaikan Suharto melalui surat resmi kepada Pj. Bupati Bogor.
“BPTJ akan bertransformasi menjadi Direktorat Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda untuk memperkuat integrasi transportasi di Jabodetabek,” ujar Suharto.
Baca Juga: Dukung Program Susu Gratis, Ketua DPRD Bogor Dampingi Ketua MPR RI Tinjau Peternak Sapi Perah
Ia menambahkan, dengan institusi baru ini, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah akan terus dilanjutkan, termasuk dengan Pemkab Bogor.
Berdasarkan kajian teknis yang dilakukan Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, rute Cibinong-Puncak merupakan bagian dari Koridor 7 (Ciparigi-Cibinong) dengan total jarak 23,05 km dan kebutuhan 22 halte.