DPRD Kabupaten Bogor Targetkan Pembahasan 13 Raperda di Tahun 2025, Sastra Winara: Kami akan bekerja keras

SEWAKTU.com – DPRD Kabupaten Bogor menetapkan target pembahasan 13 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) pada tahun 2025.

Hal ini disampaikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara, dalam diskusi bersama media di Sekretariat Nasional Lembaga Studi Visi Nusantara Maju (LS Vinus), Cibinong, Rabu (15/1).

"Ada 13 Raperda yang disepakati akan dibahas pada 2025," ujar Sastra Winara.

Baca Juga: Dukung Program Pemkab Bogor, Pj. Bupati Bogor Apresiasi Peran Baznas dalam Pembangunan Daerah

Dari total tersebut, 10 Raperda merupakan usulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, sementara 3 lainnya adalah inisiatif DPRD.

Sastra menjelaskan bahwa pembahasan ini diharapkan berjalan sesuai target untuk meningkatkan tata kelola dan pelayanan kepada masyarakat.

Politisi Partai Gerindra itu juga mengajak media dan masyarakat untuk turut mengawasi kinerja DPRD dalam merampungkan pembahasan Raperda.

"Tolong ingatkan kami agar pembahasan Raperda ini mencapai target dan sesuai kebutuhan masyarakat," tambahnya.

Baca Juga: Jaga Kelestarian Lingkungan, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Dukung Aksi Tanam Pohon KLH di Puncak

Selain itu, Sastra juga menyoroti pentingnya kerja sama antara DPRD dan Pemkab Bogor dalam merealisasikan program-program pembangunan yang telah dirancang.

Untuk mendukung berbagai program pembangunan, DPRD dan Pemkab Bogor telah menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 sebesar Rp11,1 triliun.

Anggaran ini akan digunakan untuk membiayai sejumlah prioritas, termasuk perbaikan infrastruktur pendidikan, jalan rusak, dan pelayanan kesehatan.

"Anggaran ini akan dialokasikan untuk berbagai program strategis yang langsung berdampak pada kesejahteraan masyarakat," jelas Sastra.

Dengan adanya target pembahasan 13 Raperda dan dukungan anggaran yang telah disepakati, DPRD Kabupaten Bogor berharap dapat memenuhi harapan masyarakat dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan berbasis kebutuhan lokal.