SEWAKTU.com – Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas menggelar aksi demonstrasi bertajuk "Indonesia Gelap" pada Senin (17/2).
Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap sejumlah kebijakan pemerintah, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan kebijakan efisiensi anggaran yang dianggap merugikan masyarakat.
Untuk memastikan jalannya demonstrasi tetap kondusif, Polri mengerahkan 1.623 personel gabungan yang terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemprov DKI Jakarta, serta instansi terkait.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menegaskan bahwa pengamanan dilakukan dengan pendekatan persuasif dan humanis.
"Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat dari sejumlah aliansi, kami melibatkan 1.623 personel gabungan. Kami meminta seluruh personel untuk bertindak persuasif, tidak memprovokasi maupun terprovokasi, serta mengutamakan negosiasi dan pelayanan yang humanis," ujar Susatyo kepada awak media, Senin (17/2), seperti dikutip Sewaktu.com dari YouTube Kompas TV.
Dipusatkan di Titik Strategis Jakarta
Demonstrasi ini digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dan berlangsung di beberapa titik strategis, mulai dari Bundaran Patung Kuda hingga depan Istana Negara.
Selain di Jakarta, BEM UI juga mengajak mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi lain untuk menggelar aksi serupa di sejumlah daerah.
Demo "Indonesia Gelap" menjadi sorotan publik karena membawa lima tuntutan utama yang menyoroti kondisi sosial dan ekonomi di Indonesia.
Baca Juga: Dukung Gaya Hidup Sehat, Pj Bupati Bogor Gelar Senam Jantung Sehat Bersama ASN
Lima Tuntutan Mahasiswa dalam Aksi ‘Indonesia Gelap’
1. Mencabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang menetapkan pemangkasan anggaran yang dianggap tidak berpihak pada rakyat.
2. Mencabut pasal dalam RUU Minerba yang memungkinkan perguruan tinggi mengelola tambang, demi menjaga independensi akademik.
3. Mencairkan tunjangan kinerja dosen dan tenaga kependidikan secara penuh tanpa hambatan birokrasi atau pemotongan yang merugikan.
4. Mengevaluasi total program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan mengeluarkannya dari anggaran pendidikan.
5. Menghentikan kebijakan publik yang tidak berbasis riset ilmiah dan tidak berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Aksi demonstrasi ini masih berlanjut di beberapa daerah, dengan mahasiswa menegaskan bahwa mereka akan terus menyuarakan tuntutan mereka hingga mendapatkan respons konkret dari pemerintah.***