news

Paus Fransiskus Berpulang karena Pneumonia Ganda, Begini Penjelasan Penyakitnya

Senin, 21 April 2025 | 16:34 WIB
Paus Fransiskus.

SEWAKTU.com- Paus Fransiskus telah berpulang hari ini Senin (21/4) di Vatikan, Roma, waktu setempat.

Namun, dalam jejak riwayat penyakitnya, Paus Fransiskus sempat dirawat di rumah sakit akibat pneumonia ganda.

Kondisi ini memburuk hingga menyebabkan pneumonia pada kedua paru-parunya. Selain itu, Paus juga mengalami masalah ginjal dan menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli di Roma sejak 14 Februari kemarin.

Lantas, seperti apa penjelasan penyakit pneumonia yang diderita oleh Paus Fransiskus tersebut? Simak ulasannya dibawah ini.

Baca Juga: Paus Fransiskus Berpulang dalam Usia 88 Tahun di Vatikan

Pneumonia adalah penyakit infeksi yang menyerang kantung udara (alveoli) di paru-paru, menyebabkan peradangan dan penumpukan cairan atau nanah.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit, dan bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat, terutama pada kelompok rentan seperti bayi, lansia, atau orang dengan sistem imun lemah.

Penyebab Pneumonia
1. Bakteri
o Streptococcus pneumoniae (paling umum).
o Haemophilus influenzae, Legionella pneumophila, dll.
2. Virus
o Virus influenza, RSV (Respiratory Syncytial Virus), SARS-CoV-2 (COVID-19).
3. Jamur
o Umum pada orang dengan imunitas rendah (misal: HIV/AIDS).
4. Aspirasi
o Terhirupnya makanan/cairan ke paru-paru (misal: pada stroke).

Gejala Pneumonia

  • Demam tinggi (kadang disertai menggigil).
  • Batuk berdahak (dahak kuning/hijau/berdarah).
  • Sesak napas atau napas cepat.
  • Nyeri dada saat bernapas/batuk.
  • Lemas dan kehilangan nafsu makan.
  • Pada lansia: Kebingungan atau suhu tubuh rendah.

Pengobatan

  • Bakteri: Antibiotik (misal: amoxicillin, azithromycin).
  • Virus: Istirahat, antivirus (untuk flu berat), oksigen jika perlu.
  • Jamur: Obat antijamur (misal: fluconazole).
  • Perawatan suportif:
    Minum banyak air.
    Obat penurun demam (paracetamol).
    Terapi oksigen jika saturasi rendah.
  • Catatan: Pneumonia berat mungkin memerlukan rawat inap.

Baca Juga: Meninggal Dunia di Tokyo, Jenazah Ricky Siahaan Gitaris Seringai Dijadwalkan Tiba di Indonesia Jumat

Pencegahan

  1. Vaksinasi:
    PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) untuk bakteri pneumokokus.
    Vaksin influenza tahunan.
  2. Hidup bersih: Cuci tangan, pakai masker di keramaian.
  3. Hindari rokok dan polusi udara.
  4. Tingkatkan imunitas: Makan bergizi, olahraga teratur.

Kapan Harus ke Dokter?

  • Sesak napas parah.
  • Demam >39°C tidak turun dengan obat.
  • Bibir/kuku membiru (tanda kekurangan oksigen).
  • Gejala memburuk setelah 3 hari.

Komplikasi (Jika Tidak Diobati)

Halaman:

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB