DPRD Angkat Suara
Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Achmad Maulana, menuding aktivitas cut and fill sebagai biang keladi banjir.
Ia menilai kegiatan perataan lahan menggunakan alat berat dilakukan tanpa kajian teknis memadai.
“Sebelum ada proyek ini, banjir tidak pernah terjadi. Banjir Sabtu lalu menjebol pagar sekolah dan merendam ruang kelas,” kata politisi Partai Golkar tersebut.
Achmad juga mempertanyakan kepatuhan pengembang terhadap rekomendasi Pemkab Bogor.
Ia meminta PT Dwi Agra Sejahtera bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkan.
“Kalau pengembang mengikuti saran dari Pemkab Bogor, mungkin tidak akan seperti ini,” pungkasnya. (ADV)