SEWAKTU.com -- Kabar duka menyelimuti dunia jurnalisme dan hukum Indonesia. Ibrahim Sjarief Assegaf, suami dari jurnalis ternama Najwa Shihab, meninggal dunia pada Selasa, 20 Mei 2025, sekitar pukul 14.30 WIB.
Ia menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta Timur, dalam usia 48 tahun.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab meninggalnya Ibrahim. Namun kepergiannya tentu meninggalkan luka mendalam, terutama bagi sang istri, Najwa Shihab, dan keluarga.
Selama lebih dari dua dekade, rumah tangga Najwa dan Ibrahim dikenal jauh dari gosip miring dan kontroversi. Hubungan mereka kerap disebut sebagai potret pasangan harmonis yang saling mendukung di tengah kesibukan profesi masing-masing.
Baca Juga: Profil Ibrahim Sjarief Assegaf, Suami Najwa Shihab yang Wafat karena Stroke
Dalam sebuah kesempatan wawancara di kanal YouTube milik Vincent dan Desta, Najwa sempat membagikan kisah cintanya yang jarang terungkap ke publik.
Ia mengaku hanya pernah satu kali berpacaran saat SMA, itupun bukan hubungan yang serius. Bahkan selama berpacaran, ia mengaku tidak pernah pergi berduaan.
Kisah cinta yang lebih serius justru dimulai saat ia bertemu Ibrahim Sjarief di bangku kuliah. Keduanya berkenalan ketika sama-sama menempuh studi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Dari sanalah benih-benih cinta tumbuh dan berkembang. Di usia yang masih sangat muda, 20 tahun, Najwa Shihab mantap memutuskan menikah dengan Ibrahim di semester tiga kuliahnya.
Baca Juga: Rudy Susmanto Ajak Pemuda Tumbuhkan Semangat Patriotisme di Peringatan Harkitnas ke-117
Wanita yang akrab disapa Nana itu mengungkap bahwa keputusannya menikah bukan karena paksaan atau perjodohan, melainkan karena keyakinan bahwa dirinya telah menemukan sosok yang tepat.
Najwa mengatakan menikah muda karena merasa sudah menemukan orang yang benar-benar cocok. Dirinya yakin dengan pilihannya.
Namun, bukan berarti pernikahan mereka berjalan mulus tanpa cobaan. Salah satu ujian paling berat yang pernah mereka hadapi adalah saat kehilangan anak kedua mereka yang berjenis kelamin perempuan.
Bayi tersebut meninggal dunia hanya beberapa jam setelah dilahirkan. Momen itu disebut Najwa sebagai titik terendah dalam hidupnya dan pernikahannya.