SEWAKTU.com - Presiden Prancis Emmanuel Macron baru saja mengunjungi salah satu situs budaya paling ikonik di Indonesia, yaitu Candi Borobudur.
Kunjungan ini menjadi salah satu agenda dalam lawatannya ke Indonesia yang bertujuan memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama lintas sektor.
Dikutip dari sobatsandi.id saat tiba di kompleks candi, Macron terlihat takjub. Ia menyusuri tangga batu, memperhatikan detail relief, dan sesekali mengangguk saat mendengarkan penjelasan dari pemandu lokal.
Dengan senyum ramah, ia menunjukkan ketertarikan besar terhadap keindahan dan nilai sejarah Borobudur yang kini sudah diakui dunia.
Namun di balik kekaguman tersebut, tidak banyak yang tahu bahwa Candi Borobudur sempat tertimbun selama berabad-abad dan penemunya ternyata bukan warga lokal.
Candi Megah yang Pernah Terlupakan
Borobudur adalah candi Buddha terbesar di dunia. Terletak di Magelang, Jawa Tengah, candi ini dibangun pada masa Dinasti Syailendra.
Ratusan tahun kemudian, candi ini terkubur oleh abu vulkanik dan tumbuhnya hutan lebat di sekitarnya.
Borobudur sempat hilang dari peradaban, nyaris tak dikenali lagi sebagai situs penting. Baru pada awal abad ke sembilan belas, seorang tokoh asal Eropa yang kemudian mencatatkan sejarah berhasil mengungkap kembali kemegahan bangunan ini.
Nama tokoh tersebut adalah Thomas Stamford Raffles, seorang gubernur jenderal dari Inggris yang kala itu bertugas di Hindia Belanda.
Thomas Stamford Raffles dan Peran Pentingnya
Raffles dikenal sebagai sosok yang punya ketertarikan besar pada budaya dan sejarah lokal. Saat bertugas di wilayah Jawa, ia banyak melakukan eksplorasi dan pencatatan terhadap peninggalan budaya. Salah satu penemuan paling terkenalnya adalah Candi Borobudur.
Ia mendengar kabar dari masyarakat lokal tentang adanya bukit yang tidak biasa. Setelah meminta anak buahnya menyelidiki lebih lanjut, ditemukanlah struktur batu yang tersusun rapi dan sangat detail. Dari situ, penggalian dilakukan dan lambat laun, bentuk asli candi mulai terlihat.
Meski Raffles bukan orang pertama yang melihat candi ini, ia berperan besar dalam memperkenalkan Borobudur ke dunia luar dan mengupayakan penyelamatan bangunannya.
Kembali Jadi Perhatian Dunia
Setelah ditemukan kembali, Borobudur mengalami berbagai fase pemugaran. Pemerintah kolonial, arkeolog, hingga pemerintah Indonesia pasca kemerdekaan bekerja keras merawat candi ini agar tidak rusak dimakan waktu.
Puncaknya, Borobudur diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Sejak saat itu, Borobudur menjadi destinasi wisata budaya yang tidak hanya dikunjungi wisatawan lokal, tapi juga tokoh tokoh penting dari berbagai negara.