“Pendekatannya bukan hanya memberikan bantuan, tapi juga membekali warga dengan keterampilan dan akses pasar. Kami dorong UMKM masuk ke e-Katalog, dilatih digital marketing, dan diberi literasi keuangan,” terang Erwin.
Di sektor pengelolaan sampah, Erwin menjelaskan bahwa Kota Bandung mengadopsi strategi tiga tahap: penanganan, pengendalian, dan pemulihan.
Program-program seperti pengadaan mobil pembakar sampah atau Pacman, pembangunan generator sampah di 30 titik kota, serta Kawasan Bebas Sampah menjadi langkah konkret yang tengah dijalankan.
Melalui program Prakarsa RW, warga di tingkat lingkungan didorong untuk mengelola sampah secara mandiri dengan dukungan peralatan yang dapat menghasilkan nilai ekonomi.
Tak hanya itu, dari sisi tata kelola birokrasi, Kota Bandung juga tengah menerapkan sistem merit untuk memperbaiki mekanisme pengembangan karier Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Kami ingin semua ASN naik jabatan berdasarkan kompetensi, bukan pendekatan non-profesional. Janji kampanye kami sedang kami realisasikan lewat sistem yang transparan dan akuntabel,” tegasnya.
Erwin berharap kunjungan kerja ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih luas antara Kota Bandung dan Kota Serang, dengan dampak nyata bagi peningkatan kualitas layanan dan kesejahteraan warga di kedua kota. (ADV)