Ia juga menyampaikan penghargaan atas dedikasi kedua almarhum selama menjalankan tugas kemanusiaan dan pendidikan di wilayah terpencil.
“Kami sangat berduka atas kehilangan ini. Pengabdian mereka adalah wujud nyata dari semangat UGM dalam membangun negeri,” ungkapnya.
Saat ini, pihak kampus tengah berkoordinasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, Pemerintah Provinsi Maluku, Dosen Pembimbing Lapangan, serta Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) setempat, untuk menangani situasi darurat ini.
Fokus utama diarahkan pada pemulangan jenazah ke daerah asal, pendampingan psikologis bagi rekan-rekan mahasiswa yang terdampak, serta evaluasi prosedur keselamatan dalam pelaksanaan KKN.
Pihak universitas menegaskan komitmennya untuk memperkuat sistem keamanan di lapangan demi memastikan keselamatan seluruh peserta KKN di masa mendatang.***