SEWAKTU.com - Aksi cepat personel Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bogor layak diapresiasi setelah membantu mengawal seorang anak yang mengalami demam tinggi dan semakin drop akibat terjebak kemacetan panjang di wilayah Bogor.
Orang tua sang anak melapor kepada petugas karena kondisi anak memburuk sejak siang hari. Tanpa membuang waktu, petugas Satlantas segera turun tangan membuka jalur dan mengawal kendaraan keluarga menuju instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit terdekat.
Sirine berbunyi kencang, iring-iringan melaju perlahan menembus antrean kendaraan yang memanjang. Namun, di tengah perjalanan, mereka justru menghadapi hambatan yang tak terduga.
Baca Juga: Bupati Bogor Tinjau Command Center 112, Tangani 1.000 Laporan Darurat Setiap Hari 24 Jam Nonstop!
Salah satu pengendara yang juga terjebak macet tiba-tiba menghadang laju pengawalan dan melontarkan kemarahan. Ia menyatakan telah berada dalam kemacetan selama empat jam dan mempertanyakan mengapa tidak menggunakan ambulans untuk membawa pasien.
Situasi memanas ketika pengendara tersebut berdebat dengan anggota Satlantas dan orang tua si anak. Ia menilai pengawalan tidak diperlukan jika tidak melibatkan ambulans resmi. Namun, petugas dengan tegas menjelaskan bahwa yang dikawal adalah anak dalam kondisi kritis, dan dalam keadaan darurat seperti itu, respons cepat jauh lebih penting daripada jenis kendaraan yang digunakan.
Meski sempat terjadi ketegangan, petugas tetap fokus menjalankan tugasnya. Pengawalan dilanjutkan, dan anak tersebut berhasil tiba di rumah sakit untuk segera mendapatkan penanganan medis.
Baca Juga: Robot Polisi Ropi Bikin Geger Monas: Terobosan Polri di Hari Bhayangkara ke-79!
Insiden ini menjadi pengingat bahwa empati dan pengertian di jalan raya sangatlah penting, terlebih saat situasi darurat. Tidak semua kondisi darurat sempat menunggu ambulans—terkadang, menit bahkan detik bisa menjadi penentu hidup dan mati.
Polres Bogor mengimbau masyarakat untuk tidak langsung berprasangka buruk saat melihat pengawalan di tengah kemacetan. Bisa jadi, di balik bunyi sirine itu, ada nyawa yang tengah diperjuangkan.
Baca Juga: Upaya Atasi Kemacetan, Wali Kota Bandung Dorong Perombakan Total Sistem Trayek Angkot