SEWAKTU.com — Rekaman CCTV di kos tempat diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, ditemukan tewas pada 8 Juli 2025 baru-baru ini menuai sorotan.
Salah satunya datang dari dosen Universitas Trisakti, Aura Akhman, yang mengungkap adanya kejanggalan dalam sudut pengambilan gambar kamera pengawas.
Dalam unggahan akun Threads pribadinya @auraakhman, Akhman membandingkan dua cuplikan CCTV yang beredar.
Rekaman pertama menunjukkan aktivitas terakhir Arya pada 7 Juli 2025 pukul 23.24 WIB, saat ia terlihat keluar kamar membawa kantong plastik hitam.
Namun, dalam rekaman tersebut, kamera hanya merekam lorong dan sebagian jendela, tanpa memperlihatkan langsung pintu kamar korban.
“Kamera tidak memperlihatkan pintu kamar korban. Sudut hanya menunjukkan lorong dan sebagian jendela,” tulis Akhman, Sabtu (12/7).
Baca Juga: Tas Hermes Birkin Pertama Pecahkan Rekor Dunia, Terjual Rp163 Miliar di Lelang Sotheby’s
Sebaliknya, pada rekaman pagi harinya sekitar pukul 07.37 WIB saat penjaga kos membuka paksa jendela untuk mengecek kondisi Arya yang tak kunjung memberi kabar, kamera justru menyorot dengan jelas area pintu kamar dan jendela.
Dalam momen itu, terlihat jelas petugas kos berusaha masuk ke dalam kamar tempat jenazah Arya ditemukan.
Melihat perbedaan tersebut, Akhman mempertanyakan konsistensi posisi kamera. Ia menduga bahwa sudut pandang yang berubah bisa menandakan penggunaan kamera berbeda atau ada penyesuaian dalam arah kamera.
“Apakah kamera pada malam dan pagi hari adalah kamera yang sama? Jika ya, kenapa sudutnya berubah? Jika berbeda, kenapa hanya satu sudut yang dipublikasikan ke publik?” ujarnya.