SEWAKTU.com - Sebuah video berdurasi pendek memperlihatkan aksi penyerangan oleh sekelompok pelajar berseragam putih abu-abu terhadap seorang siswa SMK di Kabupaten Lebak, Banten. Insiden tersebut terjadi saat korban sedang menjalani kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di sebuah bengkel. Aksi para pelajar itu terekam kamera CCTV dan kini viral di media sosial, mengundang keprihatinan publik.
Dalam rekaman video, terlihat gerombolan pelajar datang menggunakan sejumlah sepeda motor dan langsung menyerang seorang siswa yang berdiri di depan bengkel. Sontak, korban yang diketahui bernama Fikri (18), berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke arah lapak pedagang di sekitar lokasi.
Insiden terjadi di Desa Kaduagung Barat, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak. Saat itu, Fikri sedang menjalani tugas rutin dari tempat ia PKL di bengkel mobil. Ia diminta membeli gorengan di dekat lokasi. Namun secara tiba-tiba, sekelompok pelajar datang dan langsung melakukan aksi penyerangan.
Baca Juga: Tawuran Pelajar di KS Tubun Jakarta, 1 Motor Ditinggalkan Pelaku Tawuran di Lokasi
Korban yang panik berusaha menghindar dan menyelamatkan diri. Tindakan cepat warga sekitar membuyarkan aksi kekerasan tersebut. Gerombolan pelajar pun kabur terbirit-birit, bahkan satu unit sepeda motor yang digunakan mereka tertinggal di lokasi karena ditinggalkan dalam kepanikan.
Menurut keterangan Fikri, dirinya sama sekali tidak mengenal para pelaku penyerangan. Ia mengaku tidak memiliki konflik atau masalah sebelumnya, sehingga serangan tersebut dirasa sangat janggal dan menakutkan.
Korban menyebutkan bahwa kelompok pelajar tersebut berasal dari salah satu sekolah di Rangkasbitung. Meskipun tidak mengalami luka fisik, Fikri mengaku mengalami trauma dan berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku.
Baca Juga: Polisi Tangkap 11 Pelajar Tawuran Pakai Celurit di Jalan Raya Langkap Lancar Bekasi
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait kasus ini. Masyarakat berharap kejadian serupa tidak terulang kembali, terutama mengingat banyaknya pelajar yang sedang menjalani kegiatan PKL di berbagai tempat.