SEWAKTU.com - Sebuah ledakan besar mengguncang kawasan Desa Cidahu, Kecamatan Pagaden Barat, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Selasa dini hari, 5 Agustus 2025. Sumber ledakan berasal dari sumur gas milik Pertamina EP yang dikenal sebagai salah satu titik produksi gas terbesar di Jawa Barat.
Kebocoran gas dari SP Subang, sebuah sumur pengumpul, diduga menjadi penyebab insiden yang terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Beberapa saat sebelum ledakan terjadi, warga sekitar sempat melihat semburan cairan dan gas yang keluar dari sumur tersebut. Tidak lama kemudian, terdengar ledakan yang sangat keras hingga bisa didengar dari jarak beberapa kilometer. Setelah itu, muncul api besar yang membumbung tinggi ke udara.
Getaran dan suara gemuruh dari ledakan sempat membuat sejumlah warga mengira bahwa telah terjadi kecelakaan pesawat. Warga panik dan berlarian keluar rumah untuk mencari perlindungan. Reaksi spontan mereka terhadap kejadian mengejutkan itu termasuk melantunkan seruan keagamaan sebagai ungkapan ketakutan dan harapan.
Baca Juga: Kebakaran California Selatan Bumi Hanguskan Ribuan Rumah Mewah, AS Tetap Fokus Dukung Militer Israel
Rekaman video amatir yang menunjukkan kobaran api besar dan kondisi di sekitar area sumur pun viral di media sosial. Salah satunya diunggah melalui akun Instagram @jakut.info dan telah disaksikan ribuan kali oleh warganet. Dalam video tersebut, tampak api menjulang tinggi dengan latar suara kepanikan warga yang menyaksikan langsung kejadian tersebut.
Sumur Gas Strategis, Situasi Masih Ditangani Tim Gabungan
SP Subang selama ini menjadi sumur gas andalan milik Pertamina EP di wilayah Jawa Barat. Lokasi ini memiliki peran strategis dalam memenuhi kebutuhan energi, khususnya pasokan gas untuk wilayah sekitarnya. Ledakan ini menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap distribusi energi dan potensi kerusakan lingkungan di sekitar area pengeboran.
Tim tanggap darurat dari Pertamina EP bersama petugas pemadam kebakaran langsung diterjunkan ke lokasi begitu informasi ledakan diterima. Upaya pemadaman masih berlangsung hingga pagi hari. Aparat keamanan juga telah mengamankan area dan melakukan penyisiran untuk memastikan tidak ada warga yang berada dalam radius berbahaya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Pertamina EP terkait penyebab pasti insiden maupun potensi gangguan pada distribusi gas. Begitu pula dengan data korban jiwa maupun luka-luka masih dalam proses verifikasi oleh pihak berwenang.
Investigasi terhadap faktor penyebab kebakaran dan ledakan juga sedang dilakukan secara intensif. Fokus utama saat ini adalah pemadaman api dan pengamanan area, mengingat sumur tersebut masih mengandung tekanan gas yang tinggi.
Pemerintah daerah, bersama dengan tim teknis dari Pertamina dan pihak terkait lainnya, terus memantau perkembangan di lapangan guna memastikan keselamatan warga serta mencegah terjadinya ledakan susulan.
Baca Juga: Diduga Akibat Komputer Menyala, Ini Kronologi Kebakaran Gedung Kementerian ATR/BPN