SEWAKTU.com - OpenAI mengambil langkah mengejutkan hanya sehari setelah merilis GPT-5 sebagai model terbaru di ChatGPT. Perusahaan memutuskan untuk menghadirkan kembali model GPT-4o bagi pengguna, menyusul banyaknya keluhan yang membanjiri forum dan media sosial.
Keluhan itu datang dari pengguna yang merasa GPT-5 kehilangan sentuhan personal dan gaya komunikasi yang mereka sukai pada GPT-4o. Banyak yang menilai respons GPT-5 cenderung kaku, datar, dan kurang bersahabat. Beberapa pengguna menggambarkan interaksi dengan GPT-5 seperti berbicara dengan robot formal, berbeda jauh dari GPT-4o yang dinilai lebih ekspresif dan hangat.
Sejumlah pengguna bahkan mengaku memiliki keterikatan emosional dengan GPT-4o. Beberapa pengguna berpendapat bahwa GPT-5 tidak lagi bisa memberikan jawaban singkat dan optimis seperti versi sebelumnya. Unggahan di komunitas daring yang berfokus pada hubungan emosional dengan AI juga menunjukkan rasa kecewa yang serupa, menandakan bahwa perubahan model ini tidak hanya berdampak pada fungsi teknis, tetapi juga pada pengalaman emosional sebagian pengguna.
Baca Juga: Google Cloud Perkuat Keamanan Siber Indonesia, Hadirkan Layanan Lokal dan Program Literasi AI
Menanggapi gelombang protes tersebut, CEO OpenAI Sam Altman menyampaikan melalui akun pribadinya bahwa perusahaan akan memberikan opsi bagi pelanggan berbayar untuk tetap menggunakan GPT-4o. Langkah ini diambil sebagai upaya menjaga kepuasan pengguna, sambil perusahaan memantau sejauh mana model lama tersebut masih diminati.
Pada saat OpenAI merilis GPT-5, mereka langsung mengintegrasikannya sebagai model bawaan di ChatGPT, yang mengakibatkan hilangnya opsi bagi pengguna untuk memilih model yang berbeda. Hal ini membuat pengguna tidak memiliki pilihan untuk tetap memakai GPT-4o. Namun, dengan keputusan terbaru ini, pengguna Plus dapat kembali memilih model lama yang dianggap lebih sesuai dengan gaya interaksi mereka.
Perusahaan belum mengumumkan sampai kapan GPT-4o akan tetap tersedia. Namun, kembalinya opsi ini menjadi sinyal bahwa OpenAI siap merespons masukan pengguna, bahkan jika itu berarti harus mundur selangkah dari inovasi terbarunya demi mempertahankan kenyamanan dan kepercayaan penggunanya.
Baca Juga: Desakan Mundur untuk Tim Cook Menguat, Apple Dinilai Tertinggal dalam Revolusi AI