news

Presiden Prabowo dan Menkomdigi Tegaskan Percepatan Penguasaan AI untuk Kedaulatan Digital Indonesia

Minggu, 17 Agustus 2025 | 10:00 WIB
Foto - residen Prabowo Subianto dan Menkomdigi Meutya Hafid (Foto/Instagram - presidenrepublikindonesia dan Meutya_hafid)

SEWAKTU.com - Penguasaan kecerdasan artifisial (AI) kini menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia. Pada pidato di sidang tahunan MPR 2025, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa Indonesia harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi dunia agar tidak tertinggal. Menurutnya, penguasaan AI harus menjadi prioritas agar Indonesia bisa melangkah menuju status negara maju.

Prabowo menyoroti pentingnya keberadaan talenta digital yang kuat. Peran penting generasi muda adalah untuk membawa Indonesia bersaing di tingkat internasional. Pendidikan dan pelatihan di bidang teknologi pun harus ditingkatkan secara signifikan agar tercipta sumber daya manusia yang mampu menguasai perkembangan AI dengan cepat.

Untuk menindaklanjuti arahan Presiden, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menjelaskan strategi yang sedang disiapkan oleh kementerian. Upaya itu mencakup program pelatihan nasional, kerja sama dengan perguruan tinggi, hingga kolaborasi bersama perusahaan teknologi global. Menkomdigi menilai, Indonesia tidak boleh hanya sebatas menjadi pengguna, tetapi harus mampu menciptakan inovasi berbasis AI yang bisa mendunia.

Baca Juga: Google Cloud Perkuat Keamanan Siber Indonesia, Hadirkan Layanan Lokal dan Program Literasi AI

Langkah percepatan ini juga diarahkan untuk memperkuat kedaulatan digital Indonesia. Meutya menekankan, strategi yang disusun akan mendorong lahirnya inovasi, memperluas peluang ekonomi digital, serta menempatkan Indonesia pada posisi yang lebih terhormat dalam peta teknologi dunia.

Pemerintah pun tengah membangun infrastruktur digital yang lebih kokoh. Pusat data nasional, jaringan internet yang lebih luas, serta laboratorium riset diproyeksikan menjadi tulang punggung pengembangan AI di tanah air.

Tak hanya di bidang ekonomi dan teknologi, AI juga dinilai memiliki manfaat besar di ranah sosial. Salah satunya adalah pemanfaatan untuk mendukung pemulihan korban kekerasan melalui layanan konseling digital yang lebih mudah diakses. Kolaborasi lintas sektor pemerintah, swasta, hingga masyarakat didorong agar pemanfaatan teknologi ini semakin luas dan merata.

Baca Juga: Desakan Mundur untuk Tim Cook Menguat, Apple Dinilai Tertinggal dalam Revolusi AI

Jika strategi ini berjalan efektif, Indonesia berpotensi menjadi salah satu pusat pengembangan AI di Asia. Selain membuka banyak peluang ekonomi, langkah tersebut diharapkan memperkuat kedaulatan digital sekaligus meningkatkan daya saing bangsa di tingkat global.

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB