SEWAKTU.com - Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menjadi sorotan publik usai pernyataannya mengenai tunjangan rumah bagi anggota dewan.
Adies menilai tunjangan senilai Rp50 juta per bulan merupakan hal yang wajar mengingat anggota DPR tidak memperoleh fasilitas rumah dinas.
"Saya kira make sense (masuk akal) kalau Rp50 juta per bulan," ujar Adies saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/8).
Baca Juga: Warga Pamekasan Pasang Spanduk 'Selamat Datang di Desa Maling' Usai Teror Pencurian Tak Kunjung Usai
Ia menjelaskan, banyak anggota dewan yang tidak tinggal di kos-kosan sehingga memerlukan biaya besar untuk akomodasi selama menjalankan tugas di Jakarta.
Menurutnya, harga sewa kos rata-rata mencapai Rp3 juta per bulan. Namun, ia mengalikan biaya tersebut dengan jumlah hari kerja anggota dewan, yakni sekitar 26 hari.
"Didapatkan Rp50 juta per bulan, kalau Rp3 juta kita kalikan 26 hari kerja berarti Rp78 juta per bulan, padahal yang didapat sekitar Rp50 juta per bulan. Nah, jadi mereka masih nombok lagi," bebernya.
Pernyataan tersebut menuai beragam respons negatif dari publik. Sejumlah warganet menganggap pernyataan itu tidak sensitif terhadap kondisi ekonomi masyarakat yang tengah menghadapi tekanan harga dan ketimpangan kesejahteraan.
Diskusi soal besaran tunjangan anggota DPR kembali mencuat di media sosial, memicu perdebatan terkait transparansi anggaran dan prioritas belanja negara.