news

Rantis Rimueng Brimob yang Lindas Ojol, Ini Spesifikasi dan Kemampuannya

Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:53 WIB
pengemudi ojek online yang tewas usai terlindas mobil taktis Brimob saat pembubaran aksi di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025). (Foto/X - _zhyme)

SEWAKTU.com - Seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan (21), warga Palmerah, Jakarta Barat, meninggal dunia setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob Polri saat pembubaran aksi massa di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/8/2025).

Peristiwa itu berawal saat sebuah kendaraan taktis (rantis) Brimob bergerak dengan laju kencang di tengah kerumunan massa yang sedang berunjuk rasa. Sirine keras terdengar dan membuat massa berhamburan menghindar. Namun, Affan yang berada cukup dekat dengan barisan massa tidak sempat menghindar hingga akhirnya tertabrak dan terlindas.

Peristiwa tragis itu terekam oleh kamera warga dan dengan cepat tersebar di media sosial. Dalam rekaman terlihat mobil sempat berhenti sesaat setelah menabrak, lalu kembali melaju. Situasi itu memicu amarah massa, yang kemudian berusaha mengejar dan melempari kendaraan tersebut dengan berbagai barang. Meski demikian, mobil tetap terus melaju meninggalkan lokasi.

Baca Juga: Kapolri Minta Maaf Atas Insiden Ojol Tewas Terlindas Rantis Brimob di Jakarta

Affan yang tergeletak di jalan segera dievakuasi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Sayangnya, nyawanya tidak tertolong meski sempat mendapat perawatan. Berita duka ini memicu keprihatinan luas, terutama di kalangan pengemudi ojek online, yang menganggap kejadian tersebut sebagai bukti kelalaian dalam mengendalikan massa.

Rantis Rimueng: Kendaraan Taktis Brimob dengan Bobot 4,8 Ton

Video yang beredar menunjukkan bahwa kendaraan yang melindas korban kemungkinan adalah Rantis Rimueng, sebuah kendaraan patroli jarak jauh yang telah menjadi bagian dari operasional Brimob sejak 2013. Rimueng sejatinya adalah Wolf, kendaraan produksi pabrikan Korea Selatan Daeji P&I Co. (DPIC) dengan kode DAPC-1 Wolf 4x4.

Kendaraan ini dibangun di atas sasis Toyota Land Cruiser 4x4. Meski basisnya berasal dari kendaraan sipil, bobot kosongnya mencapai 4,8 ton, jauh lebih berat dibanding SUV standar yang rata-rata hanya 2,5 ton. Dengan mesin diesel 4.500 cc serta transmisi otomatis enam percepatan, Wolf mampu melaju hingga 150 km per jam di jalan datar. Kapasitas tangki bahan bakar 93 liter membuatnya dapat menempuh jarak sekitar 700 kilometer sekali isi penuh.

Baca Juga: Demo Ricuh di Pati, Bupati Sudewo Dilempari Botol oleh Massa

Secara dimensi, kendaraan ini memiliki panjang 5,25 meter, lebar 2,04 meter, dan tinggi 2,55 meter, dengan jarak bebas tanah (ground clearance) 25 cm. Kabin rantis dapat menampung delapan personel, termasuk pengemudi dan komandan. Dari sisi kemampuan lapangan, Rimueng dirancang untuk menghadapi berbagai rintangan ekstrem. Kendaraan ini bisa melewati parit dengan kedalaman 70 cm, menanjak di sudut curam, hingga mengatasi penghalang setinggi 30 cm.

Dari segi perlindungan, bodi kendaraan ini dilapisi oleh baja yang memenuhi standar NIJ level III (CEN 1063 BR6), yang setara dengan standar STANAG 4569 Level 1. Perlindungan ini mampu menahan peluru kaliber ringan 5,56 mm maupun 7,62 mm. Pada bagian bodi terdapat enam lubang tembak, sementara di bagian atap tersedia dudukan senjata yang bisa dipasangi senapan mesin ringan.

Selain itu, kendaraan dilengkapi dengan empat pelontar granat asap, dua kotak tabung gas air mata (masing-masing berisi 16 tabung), dan tangga taktis lipat. Meski nama resminya adalah Wolf, di Indonesia kendaraan ini lebih dikenal dengan sebutan Rimueng, yang dalam bahasa Aceh berarti “harimau”, simbol dari ketangguhan dan kekuatan kendaraan tersebut.

 Baca Juga: Pasca Demo di DPRD Pati Memanas, Personel Polri Sigap Bersihkan Area dan Pulihkan Kondisi

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB