SEWAKTU.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan pertemuan dengan Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba), Harits Nu’man, serta sejumlah perwakilan mahasiswa, usai aksi unjuk rasa yang berujung ricuh pada Senin (1/9/2025) malam. Pertemuan ini berlangsung untuk meredakan ketegangan sekaligus mencari jalan keluar melalui dialog terbuka antara mahasiswa dan pemerintah daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Dedi Mulyadi menilai bahwa gerakan mahasiswa yang kerap dilakukan di Kota Bandung memiliki landasan kajian akademis yang kuat. Menurutnya, para mahasiswa menyuarakan kepentingan publik dengan tuntutan agar penyelenggara negara lebih fokus pada kebutuhan rakyat dibandingkan kepentingan kelompok tertentu. Ia menegaskan bahwa aspirasi mahasiswa merupakan bagian dari kritik konstruktif yang tidak bisa diabaikan.
Gubernur Dedi juga menekankan pentingnya peran Dewan Perwakilan Rskyat Daerah (DPRD) Jawa Barat. Ia menilai lembaga legislatif tersebut perlu lebih bijak dalam mengelola anggaran agar tidak terjebak dalam kegiatan yang bersifat seremonial semata. Untuk memastikan anggaran daerah dapat bermanfaat bagi masyarakat luas, ia berpendapat bahwa efisiensi dan produktivitas adalah faktor yang paling penting.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Ingatkan Demonstran: Sampaikan Aspirasi Tanpa Kerusuhan, Koordinator Harus Jelas
Walaupun begitu, Dedi tetap mengingatkan bahwa ada kemungkinan situasi saat demonstrasi mahasiswa disalahgunakan. Ia menilai, tidak jarang ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan momentum untuk melakukan tindak kriminal, mulai dari pencurian kendaraan hingga aksi kekerasan. Karena itu, ia mengimbau agar mahasiswa tetap berhati-hati dan menjaga agar aksi mereka tidak disusupi kepentingan lain yang dapat mencoreng tujuan utama perjuangan mereka.
Sebagai tindak lanjut, Dedi Mulyadi menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi dialog antara mahasiswa dan DPRD Jawa Barat. Ia percaya bahwa pertemuan resmi di kantor DPRD merupakan wadah yang ideal untuk membahas berbagai isu penting dan menemukan jalan keluar bersama. Ia memastikan pemerintah daerah akan terbuka terhadap masukan yang diberikan mahasiswa, demi tercapainya kebijakan yang lebih berpihak pada masyarakat.
Di sisi lain, mahasiswa Unisba melalui Presidennya, Kamal Rahmatullah, menyatakan kesiapannya untuk berdialog langsung dengan anggota DPRD. Pihaknya berencana membawa naskah kajian yang berisi rekomendasi dan solusi atas berbagai persoalan sosial yang berkembang di masyarakat. Kajian ini diharapkan menjadi masukan konkret bagi pemerintah maupun legislatif untuk mengambil langkah nyata.
Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Larang Penjualan dan Pemakaian Knalpot Brong
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unisba juga mempersilakan mahasiswa dari universitas lain untuk berpartisipasi dalam forum dialog itu. Mereka berpendapat bahwa keterlibatan lebih banyak mahasiswa dan masyarakat akan memperkuat suara yang menyuarakan kepentingan rakyat. Waktu pelaksanaan dialog masih akan diinformasikan lebih lanjut, namun persiapan menuju pertemuan tersebut sudah mulai dilakukan.
Pertemuan antara Dedi Mulyadi dan mahasiswa Unisba ini diharapkan dapat menjadi titik balik yang positif. Selain meredam potensi konflik di lapangan, dialog ini juga diharapkan melahirkan gagasan bersama yang mampu menjawab tantangan masyarakat Jawa Barat, sekaligus memperkuat peran mahasiswa sebagai mitra kritis pemerintah.