Namun, seperti yang sering terjadi di era digital, jejak digital tidak bisa dihapus begitu saja. Tangkapan layar dan rekaman statusnya sudah terlanjur tersebar di berbagai platform.
Situasi semakin pelik karena isu yang dilontarkan terkait tokoh besar sekaliber Sri Mulyani.
Sebagai Menteri Keuangan baru, Purbaya akhirnya angkat bicara. Ia menegaskan bahwa status anaknya tidak mewakili sikap keluarga.
Menurutnya, Yudo masih sangat muda dan belum memahami konsekuensi dari apa yang ia tulis di ruang publik. Sejak saat itu, Yudo dilarang untuk kembali aktif di media sosial.
Baca Juga: Sang Ayah Resmi Dilantik Jadi Menteri Keuangan, Anak Purbaya Yudhi Sadewa Sebut Sri Mulyani Agen CIA
Bagi Purbaya, kejadian ini menjadi pelajaran awal bahwa gerak-gerik keluarga pejabat selalu berada dalam sorotan masyarakat.
Tak berhenti di situ, Yudo kemudian mencoba meluruskan keadaan. Ia muncul lewat sebuah video klarifikasi yang diunggah di TikTok.
Dalam penjelasannya, ia menyampaikan bahwa ucapannya tidak serius.
Status yang sempat menghebohkan itu disebut hanya candaan bersama teman dekatnya. Ia menegaskan tidak ada maksud untuk menuduh atau menjatuhkan pihak mana pun.
Meski sudah meminta maaf, kisah ini tetap menjadi buah bibir. Publik merasa diingatkan bahwa satu unggahan singkat bisa mengubah begitu banyak hal.
Apalagi jika yang menulis adalah anggota keluarga seorang pejabat tinggi negara.
Bagi sebagian orang, ini adalah contoh nyata bagaimana jari di media sosial bisa lebih tajam daripada pedang.
Sosok Yudo sendiri sebenarnya bukan orang asing di dunia maya. Sejak duduk di bangku SMA, ia sudah dikenal sebagai “bocah trader” karena aktif di pasar kripto.
Ia bahkan sempat mengaku meraih keuntungan besar dari aset digital. Namanya makin dikenal setelah beberapa kali tampil dengan gaya hidup mewah di media sosial.
Ia juga pernah membagikan pandangan yang menyinggung soal mentalitas orang miskin, yang kala itu pun menuai pro dan kontra.