SEWAKTU.com - Pelantikan Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) menjadi sorotan publik.
Penunjukan ini mengejutkan banyak pihak karena nama Djamari jarang terdengar dalam dinamika politik nasional.
Namun, kehadirannya di lingkar kekuasaan tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjangnya di militer dan kedekatannya dengan Presiden Prabowo Subianto.
Djamari Chaniago lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 8 April 1949.
Ia menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) dan lulus pada tahun 1971 dari kecabangan Infanteri.
Karier militernya terbilang cemerlang hingga mencapai pangkat Letnan Jenderal.
Pada masa pengabdiannya, ia sempat menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi pada 1997–1998, lalu dipercaya menjadi Pangkostrad pada 1998–1999.
Setelah itu, ia ditunjuk sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) pada 1999–2000, kemudian menjabat sebagai Kepala Staf Umum TNI pada 2000–2004.
Serangkaian jabatan strategis ini menjadikannya salah satu perwira tinggi yang disegani di tubuh TNI.
Nama Djamari makin dikenal publik karena keterlibatannya dalam Dewan Kehormatan Perwira (DKP) tahun 1998.
DKP saat itu beranggotakan sejumlah jenderal senior seperti Subagyo Hadisiswoyo, Fachrul Razi, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Agum Gumelar.
Baca Juga: Dulu Komandan Sekarang Anak Buah, Prabowo Lantik Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam
Dewan ini mengambil keputusan penting terkait pelanggaran yang menyeret Prabowo Subianto dalam kasus penculikan aktivis.