SEWAKTU.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau KDM, resmi menghentikan aktivitas pertambangan di kawasan Rumpin, Cigudeg, dan Parung Panjang sejak 26 September 2025.
Keputusan itu diambil karena sejumlah perusahaan tambang dinilai tidak mematuhi aturan yang berlaku.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan hal berbeda. Sejumlah truk tambang masih terlihat lalu lalang di Parung Panjang meski larangan sudah diberlakukan. Kondisi ini bahkan menimbulkan kemacetan panjang di jalan utama wilayah tersebut.
Salah satu rekaman video yang diunggah akun Instagram @id_parungpanjang memperlihatkan deretan truk tambang mengular di jalan raya. Dalam unggahan itu, seorang warga melontarkan keluhan keras.
Baca Juga: Antusiasme Global di MotoGP Indonesia 2025 Mandalika, Panggung Besar Duel Para Pembalap Dunia
"KDM Bapak aing, ini gimana? Katanya tambang ditutup, tapi ini masih mengular truk tronton dari arah gunung,” ujar warga tersebut.
Ambulans Jadi Korban Kemacetan
Situasi semakin memprihatinkan ketika sebuah mobil ambulans terjebak macet akibat truk tambang yang memenuhi jalan. Kejadian ini berlangsung di Jalan Raya Mohammad Toha, Parung Panjang, Selasa (30/9/2025).
Ambulans yang tengah melaju menuju Tangerang terpaksa berhenti cukup lama. Kendaraan darurat itu tidak bisa bergerak karena jalan dikuasai truk besar dari arah kawasan tambang. Kondisi tersebut memicu kekhawatiran warga karena bisa mengancam nyawa pasien di dalam ambulans.
Baca Juga: Ribuan Fans MotoGP Padati Lombok di Mandalika 2025
Warga Minta Ketegasan Pejabat
Sejumlah warga mendesak pemerintah untuk lebih tegas menegakkan aturan. Mereka menilai kebijakan penghentian sementara hanya akan menjadi formalitas jika di lapangan masih banyak pelanggaran.
"Katanya galian ditutup sementara sama Gubernur Jawa Barat. Faktanya tronton dari gunung masih banyak lalu lalang. Ini fakta di lapangan. Keputusan Gubernur saja masih berani dilanggar. Perlu ketegasan sikap dari para pejabat berwenang,” ungkap seorang warga.
Kondisi ini menambah daftar panjang persoalan transportasi dan keselamatan di wilayah Parung Panjang yang sejak lama dikeluhkan masyarakat.