Setiap insiden bukan hanya mengguncang situasi keamanan, tetapi juga menjadi bahan propaganda politik bagi kedua pihak.
Baca Juga: Tren Gadget 2025, Dari Smartphone AI hingga Wearable Ajaib
Israel menuduh Hamas masih menyimpan senjata dan melanggar kesepakatan, sementara Hamas menuding Israel melakukan “provokasi terselubung” untuk menggagalkan perundingan.
Dalam situasi itu, jurnalis seperti Aljafarawi berada di tengah pusaran bahaya mereka berjuang untuk menyampaikan kebenaran yang sering kali tidak diinginkan oleh kedua belah pihak.
Saleh Aljafarawi kini telah tiada. Namun, warisannya tetap hidup lewat ribuan dokumentasi yang ia tinggalkan.
Ia bukan sekadar jurnalis, ia adalah saksi mata yang menjembatani dunia dengan realitas Gaza yang tak banyak orang berani lihat.
Bagi rakyat Palestina, kematiannya bukan hanya kehilangan seorang pewarta, melainkan kehilangan suara yang membuat dunia peduli.***