KTT Perdamaian Gaza di Mesir dihadiri lebih dari 40 pemimpin dunia, termasuk dari PBB, Uni Eropa, dan Liga Arab. Prabowo dalam pidatonya menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap Palestina, menyerukan penghentian kekerasan dan distribusi bantuan kemanusiaan yang adil.
Namun sayangnya, pidato yang penuh empati itu justru tersisih oleh perbincangan publik soal “hot mic”.
Reaksi dari Pemerintah Indonesia
Kementerian Luar Negeri belum memberikan pernyataan resmi. Namun, staf protokol kepresidenan disebut sedang melakukan peninjauan ulang terhadap sistem audio konferensi yang dipakai di KTT tersebut.
Sumber internal mengatakan, Prabowo tidak bermaksud menimbulkan kontroversi, dan permintaan itu merupakan bentuk soft diplomacy untuk memperluas jejaring komunikasi lintas tokoh dunia.
"Pak Presiden itu terbuka. Beliau senang menjalin hubungan personal dengan siapa pun, termasuk tokoh muda dunia. Itu bagian dari pendekatan diplomatik non-formal,” ujar sumber itu.
Gaya diplomasi yang santai dan personal bukan hal baru bagi Prabowo. Sejak awal masa jabatannya, ia dikenal sering mengandalkan interaksi langsung dan spontan dalam menjembatani komunikasi antarnegara.
"Kalimat ringan itu memang viral, tapi efeknya tidak negatif. Justru menciptakan soft image bahwa Indonesia punya pemimpin yang bisa berbaur, bukan sekadar protocol,” ungkap Dr. Liza Maulida sebagai analisis Hubungan Internasional.
Baca Juga: Fraksi PKS Dukung Raperda Grand Design Pembangunan Kependudukan Bandung 2025 Sampai 2045
Bahkan, beberapa pengamat menilai, momen ini bisa menjadi contoh “public diplomacy” di mana interaksi manusiawi justru membuka ruang komunikasi baru antarnegara.
Dunia Internasional Menyimak
Media asing seperti CNN, Politico, dan The Guardian menyoroti insiden ini tanpa tendensi negatif.
Mereka menyebut Prabowo sebagai pemimpin yang straightforward, alias berbicara apa adanya tanpa terlalu banyak kalkulasi politik.
Sementara itu, belum ada komentar dari pihak Eric Trump atau keluarga Trump. Namun, sejumlah pengamat menilai potensi hubungan personal ini bisa bermanfaat bagi Indonesia dalam memperluas jejaring ekonomi dan pertahanan dengan Amerika Serikat.
Momen 'hot mic' Prabowo di Mesir mungkin hanya insiden kecil, tapi dampaknya terasa besar. Di satu sisi, publik diingatkan bahwa di balik layar diplomasi, ada sisi manusiawi seorang pemimpin.