Ia menambahkan, penguasaan bahasa baru juga mendorong toleransi budaya dan membuka kolaborasi lintas negara di bidang ekonomi, sosial, hingga teknologi.
Respons Hangat dari Presiden Lula
Presiden Lula da Silva, yang dikenal dekat dengan isu sosial dan pendidikan, menyambut positif langkah ini.
Dalam pernyataannya, ia menilai hubungan Indonesia dan Brasil akan semakin kuat jika dibangun di atas fondasi pengetahuan dan kebudayaan.
"Saya percaya, kerja sama ini akan membawa keuntungan nyata — politik, ekonomi, sosial, dan sains bagi kedua bangsa,” kata Lula dalam sambutannya.
Ia bahkan menyebut, keputusan Indonesia mengajarkan bahasa Portugis adalah bentuk penghormatan terhadap hubungan dua negara yang sama-sama memiliki semangat global selatan: membangun dari kekuatan rakyat dan pendidikan.
Baca Juga: Influenza A vs B, Apa Bedanya dan Siapa yang Paling Berisiko?
Diplomasi Lewat Pendidikan
Kebijakan ini menandai babak baru dalam diplomasi Indonesia. Selama ini, kerja sama Indonesia-Brasil lebih banyak fokus pada sektor ekonomi dan agrikultur.
Namun kini, hubungan itu berkembang ke arah yang lebih mendalam: pertukaran ilmu dan budaya.
"Prabowo tidak hanya membangun kerja sama antarnegara, tapi juga antar-generasi,” ujar seorang analis politik internasional dari CSIS, Bayu Rahmanto.
Baca Juga: Iuran BPJS Dihapus, Ini Syarat Peserta yang Dapat Pemutihan
Pemerintah disebut akan menyiapkan pilot project pengajaran bahasa Portugis di sejumlah sekolah negeri unggulan dan universitas besar di Indonesia mulai tahun ajaran 2026.
Program pelatihan guru dan kurikulum juga tengah disusun agar pelaksanaannya berjalan efektif dan berkelanjutan.
Langkah Presiden Prabowo memperkenalkan bahasa Portugis di sekolah bukan sekadar kebijakan simbolik, melainkan strategi untuk membangun generasi Indonesia yang lebih global, terbuka, dan siap bersaing di panggung dunia.