Gus Elham juga menjelaskan bahwa video tersebut merupakan rekaman lama yang sudah dihapus dari media sosial.
Ia menegaskan bahwa dirinya akan menjadikan peristiwa itu sebagai pembelajaran. Ke depan, ia berkomitmen untuk berdakwah dengan lebih berhati-hati dan menjaga etika interaksi.
"Dan saya juga bertekad untuk menyampaikan dakwah dengan cara yang lebih bijak sesuai dengan norma agama, etika dan budaya bangsa, serta menjunjung tinggi akhlak karimah,” ujarnya.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa tokoh agama memiliki tanggung jawab moral yang besar.
Dalam dunia yang serba terbuka, setiap tindakan mudah direkam, disebarkan, dan ditafsirkan. Gus Elham sendiri telah menyampaikan penyesalan dan komitmen untuk memperbaiki diri.
Kontroversi ini diharapkan tidak hanya menjadi perbincangan sesaat, tetapi juga menjadi momentum bagi para dai muda untuk lebih berhati-hati dalam berinteraksi, terutama dengan anak-anak.***