news

Akses Terputus, Warga Bogor Selatan Minta Pemkot Segera Bangun Jalan Pengganti

Kamis, 27 November 2025 | 11:44 WIB
Warga Bogor Selatan Desak Pemkot Percepat Pembangunan Jalan Pengganti R. Shaleh Danasasmita. (Foto/Humas Kota Bogor.)

SEWAKTU.com — Sejumlah warga dari berbagai elemen di Kecamatan Bogor Selatan mendesak Pemerintah Kota Bogor segera mempercepat pembangunan jalan baru sebagai pengganti Jalan R. Shaleh Danasasmita yang amblas delapan bulan lalu.

Longsor yang terjadi di lokasi tersebut membuat jalur utama warga terputus dan berdampak langsung pada aktivitas ekonomi serta mobilitas harian masyarakat.

Desakan tersebut disampaikan melalui pernyataan sikap Paguyuban Bogor Selatan yang menghimpun suara beragam komunitas.

Berdasarkan kajian teknis, kondisi lahan di lokasi lama dinilai tidak lagi memungkinkan untuk dibangun ulang karena risiko longsor dianggap masih tinggi.

Baca Juga: Pastikan Bantuan Tak Salah Sasaran, Pemkot Bogor Perketat Verifikasi DTSEN

Ketua Paguyuban Bogor Selatan, Jajang Suherman, turut menyuarakan permintaan agar DPRD dan Pemkot Bogor segera merespon aspirasi warga dengan mempercepat pembangunan jalan alternatif.

Ia menekankan bahwa masyarakat membutuhkan solusi segera agar aktivitas sosial dan ekonomi dapat kembali berjalan normal.

Aspirasi tersebut datang dari berbagai tokoh dan kelompok, mulai dari para ketua RT dan RW, LPM kelurahan se-Bogor Selatan, pengemudi KKSU di bawah Organda Kota Bogor, hingga para pelaku usaha kecil, pedagang, pelajar, mahasiswa, santri, MUI Bogor Selatan, Karang Taruna, dan komunitas lainnya.

Mayoritas dari mereka merasakan dampak langsung dari terputusnya akses jalan tersebut.

Baca Juga: HGN 2025: Pemkab Bogor Dorong Transformasi Kompetensi Guru di Era Digital dan AI

“Warga Bogor Selatan mendesak Pemerintah Kota Bogor untuk segera melakukan percepatan pembangunan jalan yang baru pengganti Jalan R. Shaleh Danasasmita yang amblas. Kami juga memohon agar kawasan tersebut ditetapkan sebagai Kawasan Dayeuh Pakuan Pajajaran,” kata Jajang.

Ia menjelaskan bahwa pemulihan akses jalan bukan hanya untuk memperlancar pergerakan warga, tetapi juga demi menghidupkan kembali aktivitas ekonomi yang selama ini terhambat.

Para pengemudi angkutan kota, pedagang kecil, hingga pelaku usaha rumahan di sekitar wilayah tersebut disebut mengalami penurunan pendapatan signifikan sejak insiden longsor.

Selain aspek mobilitas, Jajang menyoroti potensi pengembangan kawasan Dayeuh Pakuan Pajajaran sebagai destinasi wisata alam, budaya, dan sejarah.

Halaman:

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB