SEWAKTU.com — Pemkot Bogor mulai memperkuat proses verifikasi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) melalui pemeriksaan lapangan yang dilakukan oleh para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).
Langkah ini ditempuh agar penyaluran bantuan sosial benar-benar menyentuh warga yang berhak menerima.
Pendamping PKH tersebut telah dibekali pelatihan teknis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Mereka bertugas mendatangi rumah tangga yang tercatat dalam basis data untuk memastikan kondisi sosial ekonomi sesuai dengan informasi yang tertera.
Kepala Dinas Sosial Kota Bogor, Atep Budiman, menjelaskan bahwa pemeriksaan lapangan menjadi tahapan penting untuk mengukur apakah data penerima bantuan masih relevan.
Baca Juga: Pemkot Bekasi Tegaskan Wisata Air Kalimalang Didanai Skema Kolaboratif, Bukan Mengandalkan APBD
“Ground check ini penting untuk memastikan data penerima bantuan sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Sebelum diterjunkan, para pendamping PKH mendapat pelatihan online dari BPS,” ujarnya.
Menurut Atep, pelatihan tersebut diarahkan pada pemahaman instrumen verifikasi serta definisi variabel sosial ekonomi.
Instruktur nasional BPS memberikan penguatan konsep agar seluruh petugas bekerja dengan standar yang sama.
“Kolaborasi Kemensos dan BPS menjadi kunci pelaksanaan ground check ini. Kementerian Sosial berperan memberikan mandat verifikasi, sementara BPS mendukung dari sisi metodologi dan pelatihan teknis kepada petugas,” jelasnya.
Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin dan Jaminan Sosial Dinsos Kota Bogor, Yosef Berliana, menambahkan bahwa pendamping PKH menggunakan instrumen yang terhubung ke sistem registrasi sosial ekonomi (regsosek) saat melakukan pengecekan.
Baca Juga: Bupati Bogor Tegaskan Guru Sebagai Pilar SDM, Komitmen Tingkatkan Kompetensi dan Kesejahteraan
Data yang dihimpun meliputi pendapatan, jenis pekerjaan, kondisi ekonomi keluarga, hingga bantuan sosial yang sedang diterima.
“Verifikasi juga bertujuan mengidentifikasi inclusion error, yakni penerima bantuan yang tidak seharusnya mendapat bantuan, serta exclusion error atau warga yang berhak menerima bantuan tetapi belum tercatat,” paparnya.
Artikel Terkait
DPRD Kota Bekasi Soroti 90 Persen Angkot Tak Layak Jalan, Minta Pemkot Dorong Reformasi Transportasi
Pemkot Bandung Tutup TPS Kolong Jembatan Pasupati, Sampah Warga Dialihkan ke Rumah Deret
DPRD Kota Bekasi Desak Pemkot Bentuk Satgas Polusi Udara di Kawasan Industri Usai Dikeluhkan Warga
Pemkot Bogor Gelar Napak Tilas Konferensi 1954, Perkuat Jejak Sejarah Menuju KAA 2026
Jelang Tenggat Waktu, Pemkot Bandung Kebut Pengangkutan Sampah di TPS Ciwastra yang Over Kapasitas
Pemkot Bandung Kebut Angkut 150 Meter Kubik Sampah Menggunung di Eks TPA Dago