Kehadiran Gubernur DKI Jakarta: Sikap Inklusif
Di tengah suasana persiapan, perhatian publik juga tertuju pada pernyataan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang memastikan akan menghadiri acara tersebut.
Sikapnya dinilai sebagai bentuk keterbukaan sekaligus tanggung jawab sebagai kepala daerah.
"Saya ini gubernurnya semua warga. Setiap undangan yang memberi manfaat bagi publik tentu akan saya respon,” kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta.
Ia menegaskan bahwa kehadirannya bukan bentuk dukungan terhadap kelompok tertentu, melainkan upaya menjaga komunikasi dengan semua elemen masyarakat.
"Siapapun yang mengundang, saya hadir. Jadi saya rencana hadir undangan 212,” ujarnya.
Sikap Pramono menunjukkan komitmen pemerintahan DKI untuk menjaga inklusivitas. Di tengah perbedaan pandangan, ia memilih bersikap netral dan terbuka.
Baca Juga: Peringati Hakordia 2025, Bupati Bogor Ajak Generasi Muda Perangi Korupsi
Izin Penggunaan Monas Telah Terbit
Dari pihak panitia, Humas Reuni 212, Novel Bamukmin, mengatakan bahwa izin penggunaan kawasan Monas sudah diterima secara resmi. Bahkan, panitia telah melakukan audiensi langsung dengan Pramono untuk membahas teknis acara.
"Benar, izinnya sudah keluar. Kami sudah audiensi dengan Pak Pramono di Balai Kota, sekaligus mengundang beliau. Dan beliau menyatakan siap hadir,” kata Novel.
Memperoleh izin penggunaan Monas bukan hal yang sederhana. Pemerintah DKI harus memastikan kelayakan acara, kesiapan keamanan, perizinan teknis, serta potensi dampak terhadap fasilitas publik. Dengan keluarnya izin tersebut, panitia kini bisa mematangkan persiapan.
Apa yang Perlu Dipersiapkan Warga?
Bagi warga Jakarta, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan perjalanan hari itu:
1. Hindari area Monas jika tidak urgent
Lakukan perjalanan melalui jalur alternatif seperti Cikini, Tanah Abang, atau Harmoni bagian barat.