Untuk itu, dibuatlah grup WhatsApp baru, dengan syarat ketat, hanya yang bisa menunjukkan bukti pembayaran/nota kepada WO Ayu Puspita yang boleh masuk.
Hasilnya, angka real korban terkini berada di kisaran 300 orang.
Baca Juga: KPK Tangkap Bupati Lampung Tengah, Parpol Pengusung Tanggapi Kasus
Kronologi: Pernikahan H-1 Berubah Jadi Kekacauan
Meizia adalah salah satu korban yang paling vokal. Pernikahannya dijadwalkan pada 7 Desember 2025.
Namun kekacauan terjadi pada H-1 pukul 23.00 WIB, saat ia menerima telepon penuh tangis dari seseorang yang mengabarkan bahwa tidak ada vendor yang datang.
"Katanya hari ini ada delapan acara yang berbeda, catering tidak ada yang datang sama sekali,” terang Meizia.
Awalnya, Meizia masih berpikir positif. Ia mengira hanya vendor catering yang bermasalah. Namun kenyataan justru lebih pahit.
Ketika ia menanyakan status dekorasi, jawabannya membuat tubuhnya lemas.
"Bagaimana dekorasi mau masuk? Venue aja belum dibayar,” tegasnya.
Semua persiapan pernikahan dekorasi, catering, sistem acara tidak ada satu pun yang dikerjakan oleh tim WO.
Venue Berusaha Membantu, Tapi Waktu Terlalu Mendekati Hari-H
Pihak venue sempat berusaha melakukan pertolongan terakhir dengan menghubungi sejumlah vendor yang biasa bekerja sama. Sayangnya, tidak ada satupun yang mampu menerima pesanan mendadak dalam hitungan jam.
"Venue sempat bantu carikan vendor, tapi nggak bisa karena waktunya tinggal beberapa jam lagi,” kata Meizia.
Situasi semakin berat karena keluarga dari kedua mempelai sudah tiba di lokasi.