news

Desakan Bubarkan MUI Menggema, Prediksi Tengku Zulkarnain Terbukti

Rabu, 17 November 2021 | 21:23 WIB
Ustaz Hilmi Firdausi bersama Ustaz Abdul Somad atau UAS. (Twitter/@Hilmi28)

Baca Juga: Derby County Terancam Degradasi Setelah Mendapat Hukuman Pengurangan 21 Poin

Menurut Tengku Zul, sejak zaman Orde Lama sudah ada politik kambing hitam.

"Dulu agama dipecah dua, yang nasionalis, cinta NKRI, NU. Yang radikal, antek Barat, Masyumi. Dipecah dua Islam itu, mirip sekarang," cetus Tengku Zul.

"Sekarang yang nasionalis, NU. Yang pakai sorban, jenggot itu antek-antek anti NKRI," sambungnya.

Baca Juga: Gerhana Bulan Sebagian 19 November 2021, Akankah jadi Fenomena Gerhana Bulan Terlama Abad Ini?

Ia heran dicap sebagai ulama radikal. Padahal, dia pernah mengikuti penataran pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila (P4). Bahkan dia pernah menjadi penatar P4.

"Saya itu termasuk yang dituduh radikal. Saya ini pegawai negeri, 30 tahun jadi dosen, penataran P4, saya penatar P4 120 jam. Manggala namanya dulu," ucapnya.

Ia mengaku tidak pernah menghianati NKRI, bapaknya seorang pejuang kemerdekaan dan dalam catatan sejarah tidak pernah dianggap radikal sebelum pemerintahan Jokowi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Untuk Kamu Si Taurus, Pisces, dan Aries Menurut Ki Wongso Wijoyo

Menurut Tengku Zul, melawan lampu merah saja tidak pernah.

"Tapi sekarang (dicap sebagai) manusia paling radikal se-Indonesia nomor dua, saya. Nomor satu Habib Rizieq, nomor dua saya," jelasnya.

"Tapi memang perlu kambing hitam, percaya, gak bohong," katanya lagi.

Baca Juga: 3 Kesamaan Ramalan 2022 Tigor Otadan Dan Hard Gumay

Dulu, kata dia, Masyumi dituduh berpaham Salafi-Wahabi. Masyumi dicap sebagai Wahabi, sedangkan NU dianggap nasionalis, Islam.

"Sekarang sama aja, orang-orang yang gak setuju rezim ini dituduh Wahabi, termasuk saya. Padahal, saya bermahsab Syafii totok 100 persen," tegas Tengku Zul.

Halaman:

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB