SEWAKTU.com – Hari Ibu Nasional yang jatuh setiap tanggal 22 Desember ini merupakan sebuah peringatan Hari Ibu Nasional di Indonesia. Hari Ibu Nasional ini disahkan pada 22 Desember 1953 oleh Presiden Soekarno.
Hari Ibu Nasional ini lahir karena adanya Kongres Perempuan I pada 22 Desember 1928. Kongres Perempuan I ini membicarakan isu tentang pendidikan bagi perempuan, terutama bagi anak gadis.
Serta membicarakan perkawinan anak-anak di bawah umur yang dilakukan secara paksa, permaduan, perceraian yang dilakukan tidak adil.
Kongres Perempuan I ini dilakukan sebagai bentuk memperjuangkan hak dari para wanita juga para istri yang banyak diperlakukan tidak baik.
Baca Juga: Sambut Hari Ibu, Berikut 5 Kegiatan yang Bisa Dilakukan Bersama Keluarga
Melansir melalui kompas, Kongres Perempuan I itu dihadiri oleh organisasi-organisasi perempuan seperti Wanita Oetomo, Aisyah, Poetri Indonesia, Wanita Katolik, Wanita Moeljo, Sarekat Islam (bagian perempuan), Jong Islamieten Bond dan Wanita Taman Siswa.
Selain menghadirkan organisasi-organisasi perempuan, ini tokoh-tokoh di balik berlangsungnya Kongres Perempuan I sebagai cikal bakal Hari Ibu Nasional.
Baca Juga: Sholat Taubat : Tata Cara dan Waktu Terbaik Melakukannya
1. Nyi Hajar Dewantara
Beliau adalah salah satu tokoh yang berperan dalam Kongres Perempuan I. Nyi Hajar Dewantara ini mewakili organisasi Wanita Taman Siswa. Ia merupakan istri dari Ki Hajar Dewantar.
Nama aslinya adalah Raden Ajeng Sutartinah. Beliau lahir pada 14 September 1890.
Nyi Hajar Dewantara ini adalah pendiri dari Taman Siswa dan memimpin perguruan tinggi Taman Siswa hingga ia meninggal.
Nyi Hajar Dewantara juga pernah menjadi guru bantu di sekolah yang didirikan oleh Priyo Gondoatmodjo.
Dengan hidup bersama Ki Hajar Dewantara, ia terus aktif dalam dunia pendidikan dan perjuangan para perempuan.